Ketegangan Diplomatik: Netanyahu Tolak Rencana Prancis Akui Kedaulatan Palestina
Ketegangan politik memanas antara Israel dan Prancis menyusul rencana Presiden Emmanuel Macron untuk mengakui kedaulatan negara Palestina dalam waktu dekat. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu secara tegas menolak langkah diplomatik tersebut, menyatakannya sebagai ancaman eksistensial bagi Israel.
Dalam pernyataan resminya, Netanyahu mengecam keras sikap Prancis dengan menyebutnya sebagai "kesalahan strategis yang fatal". "Pengakuan terhadap negara Palestina di tanah yang menjadi hak historis bangsa Yahudi hanya akan memperkuat kelompok yang bertujuan menghancurkan Israel," tegas pemimpin Israel itu. Pernyataan ini merupakan respons langsung terhadap wawancara Macron di France 5 yang mengindikasikan kemungkinan pengakuan kedaulatan Palestina pada konferensi PBB Juni mendatang.
Poin-poin perselisihan utama: - Netanyahu menuduh otoritas Palestina tidak pernah mengutuk serangan Hamas 7 Oktober 2023 - Prancis dituding melakukan standar ganda terkait kemerdekaan wilayah-wilayahnya sendiri - Macron berargumen pengakuan timbal balik diperlukan untuk proses perdamaian
Presiden Macron berusaha meredakan kontroversi dengan menyatakan dukungan seimbang: "Saya mendukung hak Palestina untuk berdaulat, sebagaimana saya mendukung keamanan Israel." Namun pernyataan ini tidak meredakan kemarahan kelompok sayap kanan Prancis yang menentang kebijakan luar negeri Macron.