Perbandingan Kuliner Kari Thailand: Sensasi Rasa Dua Dunia dari Warung Kaki Lima hingga Restoran Mewah

Perbandingan Kuliner Kari Thailand: Sensasi Rasa Dua Dunia dari Warung Kaki Lima hingga Restoran Mewah

Dalam petualangan kulinernya di Thailand, Mark Wiens, food vlogger kenamaan, baru-baru ini membandingkan dua pengalaman menyantap kari yang sangat kontras: satu dari warung kaki lima sederhana, dan lainnya dari restoran mewah. Perbedaan harga yang signifikan, Rp 21.000,- dan Rp 2.100.000,-, menawarkan perbandingan menarik tentang cita rasa dan pengalaman bersantap.

Kari Sederhana, Rasa Luar Biasa

Perjalanan kuliner Mark dimulai di Pa Tim Thai Curry, sebuah warung kaki lima yang menyajikan hidangan kari seafood seharga 45 Baht (sekitar Rp 21.000,-). Meskipun harganya terjangkau, porsi kari ini sangat melimpah. Isinya terdiri dari potongan cumi yang besar, udang ukuran jumbo, dan ayam yang diolah dengan bumbu bawang putih yang melimpah. Wiens memuji cita rasa kari ini yang pedas, gurih, dan manis, dengan aroma petai yang khas. Tekstur cumi yang dipadukan dengan ayam cincang membuatnya terasa seperti sosis, sementara udang besarnya disajikan dengan bumbu bawang putih dan saus tiram yang menambah kelezatannya. Ia juga memuji kuah kari yang kaya rasa dan melimpah, termasuk berbagai jenis tumisan.

“Ini sangat berat dan isinya sangat melimpah. Di dalamnya ada ayam bumbu petai,” ujar Mark Wiens. “Bumbunya terasa pedas, kamu bisa merasakan aroma petainya, ada manisnya juga, banyak bawang putihnya. Ini sangatlah enak!” jelasnya.

Kari Mewah: Sebuah Simfoni Rasa yang Kompleks

Berbeda dengan pengalaman sebelumnya, Wiens kemudian mengunjungi restoran mewah Wana Yook, untuk mencicipi hidangan Khao Gaeng Wana Yook yang dibanderol dengan harga Rp 2.100.000,-. Sajian ini disajikan di atas baki (nampan) dengan beberapa jenis menu, termasuk kari ayam, beef (wagyu) salad, go pad kra (tumisan daging kodok), dan crispy duck egg.

Kari ayam di restoran ini, menurut Wiens, memiliki rasa rempah yang kuat, dengan cita rasa lengkuas, cabai, dan jeruk nipis yang terasa jelas. Beef saladnya menggunakan daging wagyu yang empuk dan juicy, dipadukan dengan kesegaran daun ketumbar, bawang merah, air kelapa, dan jeruk nipis. Go Pad Kra, tumisan daging kodok dengan bumbu khas Thailand dan basil, menawarkan rasa gurih dan manis dengan sentuhan basil yang segar. Crispy duck egg, dengan kuning telur setengah matang yang creamy, dihidangkan dengan daun bawang, kerupuk kriuk, dan bawang merah, memberikan sensasi tekstur dan rasa yang unik.

“Karinya sangat enak, ada rasa rempah yang kuat, manis juga, dan begitu smoky,” ungkapnya. “Kuning telurnya sangat creamy. Kriuknya ditambah kecap ikan dan potongan daun bawang sangat unik. Ini fenomenal!” ungkap Wiens.

Kesimpulan: Dua Pengalaman Kuliner yang Tak Terlupakan

Meskipun perbedaan harga sangat signifikan, Mark Wiens mengakui bahwa kedua pengalaman kuliner ini menawarkan kenikmatan tersendiri. Kari kaki lima menawarkan kepuasan rasa yang luar biasa dengan harga terjangkau, sementara hidangan mewah di Wana Yook memberikan pengalaman bersantap yang premium dengan kompleksitas rasa dan presentasi yang istimewa. Perbandingan ini membuktikan bahwa kelezatan kuliner tak selalu berbanding lurus dengan harganya, melainkan juga soal pengalaman dan preferensi pribadi.