Robert Kiyosaki Soroti Daya Tarik Emas Sebagai Aset Riil di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Emas Kembali Menjadi Primadona di Tengah Gejolak Pasar Keuangan
Di tengah ramalan periode sulit ekonomi global pada 2025, minat terhadap emas justru menunjukkan peningkatan signifikan. Fenomena ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang memadati gerai-gerai emas, meskipun harga logam mulia tersebut sempat mencapai rekor tertinggi. Robert Kiyosaki, pakar keuangan ternama, mengungkapkan bahwa kecenderungan ini mencerminkan strategi orang-orang kaya yang lebih memilih berinvestasi pada aset riil ketimbang mata uang fiat seperti dollar AS.
Alasan Fundamental di Balik Popularitas Emas
Kiyosaki memaparkan beberapa faktor kunci yang membuat emas menjadi pilihan investasi yang menarik saat ini:
- Tren Bullish yang Berkepanjangan: Analis keuangan memprediksi bahwa emas sedang memasuki fase bullish ketiga sejak 1971, menandakan potensi kenaikan harga yang berkelanjutan.
- Status Aset Tier 1: Reklasifikasi emas sebagai aset tingkat satu oleh lembaga keuangan global telah meningkatkan legitimasinya sebagai instrumen investasi yang setara dengan kas.
- Likuiditas Tinggi: Kemudahan emas untuk dikonversi menjadi uang tunai dalam waktu singkat menjadikannya pilihan aman di masa krisis.
- Keterbatasan Pasokan Global: Menurunnya cadangan emas dunia hingga 40% berpotensi memicu kenaikan harga lebih lanjut dalam beberapa tahun mendatang.
- Pergeseran Strategi Negara-Negara Besar: Beberapa ekonomi utama dunia mulai mengalihkan cadangan devisanya ke emas sebagai antisipasi terhadap fluktuasi nilai dollar AS dan persiapan mata uang digital berbasis emas.
Kiyosaki menegaskan bahwa kombinasi faktor-faktor ini menciptakan momentum ideal bagi investor untuk mempertimbangkan emas sebagai bagian dari portofolio jangka panjang mereka.