Perusahaan Teknologi Berebut Waktu Antisipasi Kebijakan Tarif Trump
Sejumlah raksasa teknologi global, termasuk Apple, Microsoft, Dell, dan Lenovo, terpaksa mengoptimalkan pengiriman udara untuk ribuan komponen laptop ke Amerika Serikat. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap ancaman kebijakan tarif impor yang digulirkan oleh pemerintahan Donald Trump. Berdasarkan laporan industri, perusahaan-perusahaan tersebut berupaya mempercepat distribusi sebelum aturan baru diberlakukan.
Kebijakan tarif Trump, yang diumumkan pada 2 April 2025, sempat memicu kekhawatiran di kalangan produsen elektronik. Meskipun kemudian ditunda selama 90 hari pada 9 April 2025, perusahaan teknologi tetap waspada. Sebab, tarif ini berpotensi menaikkan harga produk elektronik yang diproduksi di luar AS, seperti MacBook, Surface, dan laptop lainnya.
- Pemasok elektronik mengaku mendapat permintaan mendesak dari klien untuk memproduksi dan mengirim barang secepat mungkin via jalur udara.
- Kebijakan pengecualian untuk laptop dan smartphone baru diumumkan pada 11 April 2025, tetapi tarif 20% tetap berlaku untuk produk elektronik impor.
- US Customs and Border Protection mengecualikan beberapa barang, termasuk smartphone, laptop, dan komponen semikonduktor, dari tarif tinggi.
Perubahan kebijakan ini dinilai memberikan kelegaan bagi perusahaan seperti Apple, Samsung, dan Nvidia, yang selama ini bergantung pada rantai pasokan global. Namun, ketidakpastian regulasi tetap menjadi tantangan bagi industri teknologi dalam menjaga stabilitas harga.