Ford Indonesia Hadapi Tantangan Kebijakan Tarif Impor AS dengan Strategi Rantai Pasok Global
Jakarta - Kebijakan tarif impor kendaraan terbaru dari Amerika Serikat menciptakan gelombang ketidakpastian di industri otomotif global. Ford Indonesia menyatakan kesiapannya menghadapi tantangan ini melalui penguatan jaringan rantai pasok internasional.
Presiden AS Donald Trump baru-baru ini memberlakukan kebijakan tarif impor sebesar 25% untuk kendaraan yang dirakit di luar negeri. Langkah ini berdampak signifikan terhadap produsen otomotif Amerika, termasuk Ford yang beroperasi di berbagai negara. Toto Suharto, Country Manager Ford RMA Indonesia, mengungkapkan bahwa dinamika ekonomi global saat ini berkembang dengan sangat cepat.
"Perubahan tidak lagi terjadi dalam skala tahunan atau bulanan, tapi dalam hitungan hari bahkan jam. Kami terus memantau perkembangan ini secara real-time," jelas Toto dalam keterangan pers di Jakarta.
Ford Indonesia mengandalkan jaringan globalnya untuk merespons perubahan kebijakan ini:
- Koordinasi dengan Ford Global: Memastikan alur komunikasi terbuka dengan kantor pusat
- Kolaborasi dengan RMA Group: Memanfaatkan jaringan internasional untuk analisis pasar
- Strategi Rantai Pasok: Mengamankan pasokan komponen dari berbagai sumber global
"Kami optimis dapat mempertahankan stabilitas rantai pasok di Indonesia sekaligus menjaga daya saing harga dan kualitas produk," tegas Toto. Saat ini, seluruh unit Ford yang dipasarkan di Indonesia diimpor langsung dari pabrik di Thailand, yang menjadi bagian dari strategi produksi global perusahaan.