Transaksi QRIS Meningkat Signifikan Selama Momen Ramadhan dan Lebaran

Jakarta – Sistem pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) semakin diminati masyarakat Indonesia, terutama selama periode Ramadhan dan Lebaran. Lonjakan transaksi ini tercatat di beberapa bank, termasuk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), yang mengalami peningkatan signifikan dalam volume dan nilai transaksi.

BTN melaporkan lebih dari 3,8 juta transaksi QRIS dengan total nilai mencapai Rp 380 miliar selama Ramadhan dan Lebaran 2025. Dibandingkan dengan bulan biasa, peningkatannya melebihi 50%, sementara dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, pertumbuhannya mencapai 220%. Thomas Wahyudi, SEVP Digital Business BTN, menyatakan bahwa hal ini menunjukkan semakin tingginya adopsi QRIS oleh masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.

Beberapa faktor yang mendorong peningkatan transaksi QRIS antara lain: - Kemudahan penggunaan, terutama dengan hadirnya fitur QRIS Tap. - Ekspansi jaringan merchant, mencakup UMKM hingga perusahaan besar. - Program promosi dan edukasi yang gencar dilakukan oleh bank.

Selain itu, BTN juga mencatat kenaikan fee-based income dari transaksi QRIS yang hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Strategi yang diterapkan BTN meliputi: 1. Akuisisi merchant di sektor UMKM dan bisnis dengan transaksi tinggi. 2. Penguatan infrastruktur untuk mendukung transaksi yang lebih lancar. 3. Layanan pelanggan 24/7 melalui BTN Contact Center.

Di sisi lain, BNI juga mencatat pertumbuhan transaksi QRIS sebesar 67% selama periode yang sama. Mesah Roni Ginting, Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI, mengungkapkan bahwa transaksi QRIS BNI tumbuh 203% year-on-year (YoY) per Maret 2025. Peningkatan ini didukung oleh: - Program khusus seperti QRIS Wondr by BNI selama Ramadhan dan Lebaran. - Perluasan merchant yang menerima pembayaran QRIS. - Inovasi fitur, termasuk QRIS Tap dan layanan Cross Border.

BNI berkomitmen untuk terus mendorong transaksi non-tunai sebagai bagian dari pengembangan ekosistem digital di Indonesia. Dengan semakin tingginya adopsi QRIS, pembayaran digital diprediksi akan semakin dominan dalam transaksi ekonomi harian masyarakat.