Gubernur DKI Usulkan Rebranding Bank DKI untuk Tingkatkan Kredibilitas
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengusulkan perubahan nama Bank DKI sebagai bagian dari upaya rebranding menyeluruh. Langkah ini diambil menyusul berbagai masalah layanan dan tata kelola yang kerap muncul di bank milik pemprov tersebut.
Dalam rapat internal yang digelar Senin (14/4), Pramono menyatakan perlunya transformasi fundamental pada bank daerah ini. "Kita perlu mempertimbangkan perubahan nama, apakah menjadi Bank Jakarta atau nama lain yang lebih mencerminkan visi global," tegas Pramono melalui unggahan di media sosialnya. Proses rebranding ini diharapkan mampu meningkatkan citra dan kualitas layanan perbankan.
Beberapa poin krusial yang diungkapkan Gubernur: - Tata kelola profesional: Penekanan pada penghapusan praktik titipan dalam jajaran direksi - Transformasi fisik: Rencana pembangunan gedung baru sebagai ikon perbankan Jakarta - Peningkatan standar: Komitmen untuk menyelesaikan masalah layanan yang berulang
Pramono juga mengkritik keras model pengelolaan bank selama ini yang dinilai tidak profesional. "Masih ada celah bagi oknum internal untuk memanipulasi sistem. Ini harus dihentikan dengan manajemen yang lebih transparan," tegasnya. Kritik ini muncul bersamaan dengan penurunan peringkat Jakarta dalam indeks kota global, dimana sektor perbankan disebut sebagai salah satu faktor penyebab.
Rebranding Bank DKI dipandang sebagai langkah strategis untuk: 1. Memperbaiki reputasi institusi 2. Menarik minat investor 3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat 4. Menyesuaikan dengan perkembangan industri perbankan modern