Investor Global Berbondong-bondong Garap Proyek Tanggul Laut Raksasa di Indonesia

Proyek Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall/GSW) semakin menarik perhatian investor internasional, dengan sejumlah negara seperti Belanda, China, dan Korea Selatan menunjukkan minat serius untuk terlibat. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkapkan bahwa pemerintah masih melakukan penyempurnaan teknis sebelum memulai kerja sama lebih lanjut.

Dody menargetkan penyelesaian Detail Engineering Design (DED) pada akhir 2025, meskipun proses feasibility study (FS) masih berlangsung. Ia juga mengakui bahwa desain dasar dari proyek sebelumnya, National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), perlu diperbarui untuk menyesuaikan dengan kebutuhan terkini.

Belanda menjadi salah satu mitra utama dengan komitmen pendanaan mencapai 300 juta euro (Rp 5,72 triliun) melalui Invest International. Dana tersebut akan dialokasikan untuk sejumlah proyek strategis, termasuk: - Perlindungan pesisir pantai di Demak dan Cirebon sebagai bagian dari Giant Sea Wall. - Pembangunan instalasi pengolahan air gambut di Riau dan Kalimantan Selatan. - Proyek waste to energy di TPA Legok Nangka, Jawa Barat.

Marc Gerritsen, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, menegaskan bahwa negaranya telah terlibat sejak tahap awal perencanaan proyek pengamanan pesisir utara Jawa melalui program NCICD sejak 2008.