Bank DKI Perkuat Sistem IT Usai Pemecatan Direktur Teknologi

Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengambil langkah tegas dengan memberhentikan Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI, Amirul Wicaksono, menyusul gangguan teknis yang melumpuhkan layanan digital JakOne Mobile. Insiden ini terjadi pada akhir Maret 2025, bertepatan dengan momen krusial jelang Idul Fitri 1446 H, yang berdampak signifikan pada aktivitas nasabah.

Fahira Idris, Anggota DPD RI dari Dapil DKI Jakarta, menyatakan bahwa keputusan ini menegaskan betapa vitalnya sistem teknologi informasi (IT) dalam operasional perbankan modern. "Sistem IT adalah tulang punggung industri perbankan. Gangguan pada infrastruktur digital tidak hanya mengganggu layanan, tetapi juga merusak kepercayaan nasabah," ujarnya dalam pernyataan resmi.

Fahira mengajukan enam rekomendasi strategis untuk memperkuat manajemen IT Bank DKI:

  1. Audit Berkala oleh Pihak Independen: Bank DKI perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur IT, termasuk keamanan siber, kepatuhan regulasi, dan rencana pemulihan bencana (disaster recovery). Audit ini harus dilakukan secara rutin oleh lembaga independen berstandar internasional.
  2. Penerapan Tata Kelola IT yang Kuat: Kerangka kerja seperti COBIT (Control Objectives for Information and Related Technologies) harus diadopsi untuk memastikan keselarasan IT dengan tujuan bisnis serta akuntabilitas manajemen.
  3. Peningkatan Kapasitas Keamanan Siber: Bank perlu membangun tim keamanan siber yang kompeten dan berinvestasi dalam sistem proteksi mutakhir, seperti Security Information and Event Management (SIEM), untuk menghadapi ancaman zero-day.
  4. Sistem Pemantauan Real-Time dan Redundansi Data: Implementasi sistem monitoring 24/7 dan pusat data cadangan wajib diperkuat guna meminimalisir downtime layanan.
  5. Manajemen Risiko Terintegrasi: Pendekatan Enterprise Risk Management (ERM) harus diterapkan untuk mengidentifikasi dan mitigasi risiko operasional terkait IT secara proaktif.
  6. Komunikasi Transparan dengan Nasabah: Bank DKI harus meningkatkan responsivitas kanal komunikasi digital untuk memberikan informasi jelas dan solutif saat terjadi gangguan.

Fahira menekankan, langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan memulihkan kepercayaan nasabah, tetapi juga memastikan Bank DKI mampu bersaing di era digital yang penuh tantangan.