Fuzhou, China - Sebanyak 200 kilogram kelapa segar asal Indonesia berhasil memasuki pasar China melalui Pelabuhan Fuzhou pada pekan lalu. Pengiriman perdana komoditas tropis ini menandai babak baru dalam hubungan perdagangan bilateral kedua negara yang sedang memperingati 75 tahun kerja sama diplomatik.

Pembukaan akses pasar China untuk kelapa Indonesia resmi diberlakukan sejak November 2024 setelah Administrasi Kepabeanan China menyetujui impor komoditas tersebut dengan syarat memenuhi standar phytosanitasi yang ketat. Kebijakan ini muncul di tengah meningkatnya permintaan pasar China akan produk kelapa yang selama ini dipasok dari negara-negara ASEAN seperti Thailand dan Vietnam.

Beberapa fakta kunci terkait perkembangan ini: - Indonesia masuk dalam daftar 5 besar produsen kelapa dunia - Nilai perdagangan bilateral China-Indonesia tembus Rp2.100 triliun pada 2024 - Pertumbuhan perdagangan periode Januari-Februari 2025 mencapai 4,7% year-on-year

Pakar perdagangan internasional menyoroti potensi besar ekspor kelapa Indonesia mengingat kapasitas produksi yang besar dan letak geografis yang strategis. Pasar China yang mengonsumsi 30% produksi kelapa global dinilai akan menjadi tujuan utama ekspor komoditas ini ke depan.