Restorasi Besar Hagia Sophia: Antisipasi Ancaman Seismik di Istanbul
Pemerintah Turkiye tengah menjalankan proyek restorasi monumental pada Hagia Sophia, salah satu ikon arsitektur dunia yang berusia lebih dari 15 abad. Fokus utama pekerjaan kali ini adalah penguatan struktur bangunan untuk meningkatkan ketahanannya terhadap gempa bumi, mengingat lokasinya yang berada di wilayah rawan seismik.
Berikut rincian pekerjaan yang sedang dilakukan: - Pemasangan sistem rangka baja pelindung di area kubah utama - Penggantian material atap yang sudah lapuk dengan bahan modern yang lebih ringan - Pemantauan kerusakan historis akibat gempa abad ke-10 dan ke-14 - Peningkatan stabilitas empat menara utama
Mehmet Selim Okten, pakar konstruksi yang terlibat dalam proyek ini, menjelaskan bahwa intervensi struktural kali ini merupakan yang paling signifikan sejak 150 tahun terakhir. "Kami menggunakan teknologi mutakhir untuk memastikan bangunan ini mampu bertahan dari guncangan seismik, tanpa mengubah karakter aslinya," ujarnya.
Keputusan untuk melakukan restorasi menyeluruh ini muncul setelah gempa dahsyat melanda wilayah selatan Turkiye awal tahun lalu. Meskipun Istanbul tidak terkena dampak langsung, peristiwa tersebut menjadi pengingat akan kerentanan kawasan ini terhadap bencana alam.
Proses restorasi dirancang untuk tetap memungkinkan kegiatan keagamaan berjalan normal. Sebuah tower crane khusus telah dipasang untuk mempermudah distribusi material tanpa mengganggu aktivitas di dalam bangunan. Para ahli memperkirakan pekerjaan ini akan memakan waktu beberapa tahun, dengan prinsip transparansi yang ketat.
Hagia Sophia sendiri memiliki sejarah panjang sebagai simbol peradaban, mulai dari gereja Bizantium, masjid Ottoman, hingga museum di era modern. Kembalinya status sebagai tempat ibadah pada 2020 menambah kompleksitas dalam upaya pelestarian warisan dunia ini.
Komunitas internasional menyambut baik inisiatif ini. Sejumlah akademisi menekankan pentingnya menjaga integritas struktur bangunan bersejarah sambil memenuhi standar keamanan modern. "Ini bukan sekadar tentang melindungi bangunan tua, tapi merawat warisan kemanusiaan yang tak ternilai," komentar seorang profesor arsitektur dari Eropa.