Koperasi Desa Merah Putih Diproyeksikan Capai Perputaran Ekonomi Rp 2.000 Triliun

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM memproyeksikan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih mampu menghasilkan perputaran ekonomi hingga Rp 2.000 triliun dalam kurun waktu dua tahun. Proyeksi ini didasarkan pada modal awal sebesar Rp 400 triliun yang dianggarkan untuk pembentukan 80.000 unit koperasi di seluruh Indonesia.

Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono menjelaskan bahwa setiap unit Kopdes Merah Putih akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 5 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk membangun sarana pendukung seperti:

  • Gudang penyimpanan hasil pertanian
  • Toko atau gerai distribusi
  • Apotek dan klinik desa
  • Fasilitas pengelolaan pupuk dan alat pertanian

"Dengan infrastruktur yang memadai, kami yakin koperasi desa dapat menjadi pusat ekonomi baru yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Ferry dalam keterangan resminya. Menurutnya, gudang desa tidak hanya berfungsi sebagai penyimpanan, tetapi juga sebagai tempat pengelolaan produk pertanian mulai dari benih, pupuk, hingga hasil panen.

Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi sebelumnya telah menyampaikan bahwa pembentukan 80.000 Kopdes Merah Putih membutuhkan anggaran besar mencapai Rp 400 triliun. Perhitungan ini berdasarkan kebutuhan Rp 5 miliar per unit koperasi untuk membangun fasilitas dasar dan modal kerja awal. Pemerintah saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN untuk memastikan ketersediaan pendanaan program strategis ini.