Pemerintah Optimalkan Pelatihan Vokasi untuk Pekerja Migran Berbasis Kompetensi Global
SOLO - Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, meninjau langsung fasilitas pelatihan vokasi di Balai Pelatihan Vokasi & Produktivitas (BPVP) Solo sebagai bagian dari strategi peningkatan kompetensi tenaga kerja yang siap bersaing di pasar global. Kunjungan kerja ini dilaksanakan pada Senin (14/4/2025) untuk mengevaluasi kesiapan infrastruktur dan kurikulum pelatihan yang berstandar internasional.
Dalam inspeksinya, menteri menyoroti empat bidang pelatihan utama yang menjadi fokus: - Instalasi sistem kelistrikan - Teknisi perawatan perangkat pendingin (AC) - Reparasi perangkat telekomunikasi - Pengembangan perangkat lunak
"Pelatihan vokasi harus selaras dengan kebutuhan industri global. Tidak semua tenaga kerja dapat terserap di dalam negeri, oleh karena itu kita perlu memperkuat skema pengiriman pekerja terampil ke negara tujuan," tegas Abdul Kadir Karding dalam keterangan pers.
Pemerintah saat ini sedang menyusun skema kolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk memetakan: 1. Proyeksi permintaan tenaga kerja asing di negara mitra 2. Standar kualifikasi pekerja per sektor 3. Mekanisme pembiayaan pelatihan berbasis kebutuhan pasar
BPVP Solo telah diakui memenuhi standar pelatihan internasional, dengan mayoritas peserta pelatihan menunjukkan minat bekerja di dua negara utama: - Korea Selatan (37% peminat) - Jepang (29% peminat)
"Kami akan membentuk klaster khusus untuk memastikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan spesifik negara tujuan. Koordinasi lintas kementerian menjadi kunci dalam menyusun strategi ini," tambah menteri. Fasilitas pelatihan di Solo telah dilengkapi dengan instruktur bersertifikasi internasional dan peralatan berteknologi mutakhir.