PBSI Siapkan Strategi Regenerasi untuk Piala Sudirman 2025
Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah menetapkan target ambisius untuk meraih podium dalam ajang Piala Sudirman 2025 yang akan digelar di Xiamen, China. Sebelum mengejar target tersebut, tim nasional harus terlebih dahulu melewati fase grup yang dianggap sebagai tantangan awal.
Dalam persiapan menuju kejuaraan beregu campuran tersebut, PBSI telah merilis daftar 13 pemain yang akan dipercaya membela Merah-Putih. Tim Indonesia yang ditempatkan sebagai unggulan kedua akan bergabung dalam Grup D bersama Denmark, India, dan Inggris. Eng Hian, Kabid Binpres PP PBSI, menjelaskan bahwa pemilihan skuad didasarkan pada beberapa pertimbangan strategis:
- Faktor pengalaman dalam pertandingan beregu
- Proses regenerasi pemain muda
- Fleksibilitas dalam menyusun pasangan ganda
Di sektor ganda putra, PBSI memilih dua pasangan andalan: 1. Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin 2. Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana
Sementara untuk ganda putri, dua pasangan yang dianggap paling siap adalah: - Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi - Siti Fadia Silva Ramadhanti/Lanny Tria Mayasari
Di sektor ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja menjadi pilihan utama dengan opsi alternatif pasangan Gloria bersama Rinov Rivaldy atau Dejan Ferdinansyah. Untuk tunggal putra, Jonatan Christie akan menjadi tumpuan utama didukung oleh Alwi Farhan dan Mohammad Zaki Ubaidillah. Sementara di tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani akan menjadi andalan.
Eng Hian menekankan bahwa keikutsertaan pemain muda seperti Alwi Farhan, Zaki Ubaidillah, dan Putri Kusuma Wardani merupakan bagian dari strategi regenerasi jangka panjang. "Ini momentum penting untuk membangun mental mereka di level beregu internasional," ujar pelatih yang pernah meraih medali Olimpiade tersebut.
Sejarah mencatat, Indonesia hanya pernah sekali menjuarai Piala Sudirman pada edisi perdana tahun 1989. Sejak itu, prestasi terbaik timnas adalah mencapai semifinal. Meski menargetkan podium, PBSI tetap memprioritaskan lolos dari fase grup sebagai langkah awal yang krusial.