Peringatan Keselamatan Berkendara di Jalur Menurun Kawah Ijen: Hindari Mematikan Mesin
Banyuwangi – Praktik mematikan mesin kendaraan saat melintasi jalan menurun di kawasan wisata TWA Kawah Ijen masih kerap terjadi, meskipun berpotensi menimbulkan risiko kecelakaan fatal. Fenomena ini terutama terlihat di jalur Sengkan Slamet, yang dikenal sebagai salah satu rute berbahaya menuju destinasi wisata tersebut. Pemerintah setempat melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Banyuwangi mengeluarkan imbauan tegas kepada pengendara untuk menghindari kebiasaan tersebut demi keselamatan.
Menurut Plt Kepala Dishub Banyuwangi, I Komang Sudira Atmaja, mematikan mesin saat turunan dapat menyebabkan kendaraan kehilangan kestabilan dan kendali. "Kondisi ini sangat berbahaya, terutama di jalur curam seperti Sengkan Slamet," tegas Komang. Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan, terutama pada komponen vital seperti sistem rem, kopling, dan ban. Pengendara disarankan untuk tidak mengandalkan rem secara terus-menerus guna menghindari overheating yang berujung pada kegagalan fungsi.
Berikut beberapa langkah antisipasi yang direkomendasikan: - Manfaatkan shelter istirahat: Beberapa titik shelter telah disediakan di sepanjang jalur, termasuk di area jembatan efek-efek dan Gantasan, yang juga menawarkan pemandangan indah untuk berfoto. - Hindari terburu-buru: Kecepatan tinggi di jalur menurun meningkatkan risiko kecelakaan. - Gunakan teknik pengereman yang tepat: Kombinasikan engine brake dengan rem utama untuk mengurangi beban pada sistem pengereman.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sedang mempersiapkan sejumlah langkah pengamanan tambahan, seperti pemasangan jaring pengaman di tepi jurang dan pembuatan kolam pasir sebagai area darurat untuk kendaraan yang kehilangan kendali. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan, terutama di jalur yang dijuluki "jalur tengkorak" akibat tingginya kasus kecelakaan fatal.