Aktivitas Fisik Salat Tarawih dan Dampaknya terhadap Kesehatan: Tinjauan Medis

Aktivitas Fisik Salat Tarawih dan Dampaknya terhadap Kesehatan: Tinjauan Medis

Bulan Ramadan menjadi momentum peningkatan kualitas ibadah bagi umat Muslim, salah satunya melalui pelaksanaan salat Tarawih. Praktik ibadah ini, dengan gerakan berulang dan durasi yang cukup panjang, seringkali dikaitkan dengan manfaat kesehatan yang setara dengan olahraga. Namun, perlu pemahaman yang tepat mengenai perbedaan aktivitas fisik, latihan fisik, dan olahraga untuk memahami dampak sebenarnya dari salat Tarawih terhadap kesehatan.

Dr. Febianto Nurmansyach, SpKO, spesialis kedokteran olahraga dari Mayapada Hospital Tangerang, memberikan penjelasan penting mengenai klasifikasi aktivitas fisik. Beliau menjelaskan bahwa salat Tarawih termasuk dalam kategori aktivitas fisik, yaitu segala aktivitas tubuh yang menghasilkan energi. Kategori ini juga mencakup aktivitas sehari-hari seperti mengepel, menyapu, atau berjalan kaki. Aktivitas fisik yang terencana, terstruktur, dan berulang, dikategorikan sebagai latihan fisik. Selanjutnya, jika unsur kompetitif ditambahkan, maka masuk dalam kategori olahraga. Salat Tarawih, berdasarkan klasifikasi ini, tidak termasuk dalam kategori olahraga.

Meskipun demikian, Dr. Febianto mengakui manfaat kesehatan dari gerakan-gerakan dalam salat Tarawih, terutama jika dilakukan secara konsisten selama bulan Ramadan dengan jumlah rakaat yang banyak (11 atau 23 rakaat). Beberapa penelitian telah menunjukkan korelasi positif antara gerakan salat dan peningkatan kesehatan, khususnya kesehatan kardiovaskular. Konsistensi dalam melakukan salat Tarawih selama 30 hari, misalnya, diyakini memberikan dampak positif terhadap kesehatan secara signifikan.

Lebih lanjut, Dr. Febianto menjelaskan bahwa penelitian telah menunjukkan berbagai manfaat kesehatan dari gerakan-gerakan dalam salat, di antaranya:

  • Peningkatan kesehatan kardiovaskular.
  • Peningkatan kesehatan jantung dan paru.
  • Peningkatan kesehatan otot, tulang, dan persendian.
  • Manfaat psikologis.

Kesimpulannya, meskipun salat Tarawih bukanlah pengganti olahraga, aktivitas fisik yang dilakukan selama salat Tarawih memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan secara keseluruhan. Manfaat ini terutama terlihat jika dilakukan secara rutin dan konsisten. Penting untuk diingat bahwa untuk mencapai manfaat kesehatan yang optimal, aktivitas fisik yang terstruktur dan terencana, seperti olahraga, tetap diperlukan sebagai pelengkap gaya hidup sehat.