Konflik Warga Cilodong Memanas Akibat Pembongkaran Jembatan Historis

Depok – Ketegangan terjadi di antara warga RT 01/RW 06 Kalibaru dan RW 04 Jatimulya, Cilodong, Kota Depok, menyusul pembongkaran sebuah jembatan yang telah menjadi akses vital selama puluhan tahun. Insiden ini memicu protes dari sejumlah pihak yang menganggap tindakan tersebut dilakukan tanpa koordinasi yang jelas.

Menurut Syarifudin, Ketua RT 01 RW 06 Kalibaru, jembatan tersebut telah berdiri lebih dari 50 tahun dan dibangun secara swadaya oleh warga setempat. Akses ini menjadi penghubung utama bagi masyarakat untuk menuju Pasar Pucung, Alun-Alun, dan Puskesmas. "Ini bukan sekadar jembatan, melainkan bagian dari sejarah warga," tegas Syarifudin. Ia menambahkan, pembongkaran yang terjadi pada Sabtu (12/4/2025) dilakukan secara tiba-tiba, tanpa pemberitahuan resmi.

Di sisi lain, Ridho, perwakilan warga RW 04 Jatimulya, menyatakan bahwa pembangunan jembatan awalnya hanya menggunakan kerangka bambu dan dilakukan tanpa persetujuan warga perumahan. "Kami khawatir struktur jembatan yang dicor dapat membahayakan keamanan," ujar Ridho. Sebelumnya, warga RW 04 telah memasang portal jalan untuk membatasi akses kendaraan, namun upaya ini tidak meredakan ketegangan.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait konflik ini:

  • Usia Jembatan: Lebih dari 50 tahun, dibangun secara swadaya.
  • Fungsi Vital: Menghubungkan permukiman dengan pusat perbelanjaan dan fasilitas publik.
  • Alasan Pembongkaran: Kekhawatiran akan risiko keamanan dan ketiadaan izin resmi.
  • Respons Warga: Protes dari RT 01/RW 06 dan pembatasan akses oleh RW 04.

Di lokasi, jembatan selebar satu meter dengan panjang 8-10 meter tersebut kini dalam kondisi rusak parah, memperlihatkan kerangka besi di bagian dalamnya. Akses ini hanya dapat dilalui pejalan kaki atau pengendara motor yang berhati-hati, mengingat tidak adanya pagar pengaman di sisi kanan dan kiri. Sebuah portal berwarna hitam juga terpasang di salah satu ujung jembatan, menunjukkan upaya pembatasan akses yang masih berlangsung.