Warisan Kerukunan dan Bisnis: Pesan Terakhir Murdaya Poo untuk Keluarga dan Indonesia

Magelang — Prajna Murdaya, anak kedua dari almarhum Murdaya Widyawimarta Poo, membagikan pesan terakhir sang ayah sebelum meninggal dunia di Singapura pada 7 April 2025. Pesan tersebut berisi permintaan agar keempat anaknya senantiasa menjaga harmoni keluarga. "Bapak berpesan agar kami tetap bersatu, tidak hanya sebagai keluarga tetapi juga sebagai bagian dari masyarakat Indonesia," ungkap Prajna dalam keterangan resmi, Senin (14/4/2025).

Murdaya Poo, yang dikenal sebagai salah satu tokoh bisnis terkemuka di Indonesia, juga meninggalkan warisan penting dalam bentuk kontribusi terhadap Undang-Undang Anti-Diskriminasi. Prajna menegaskan bahwa ayahnya percaya setiap masalah, baik dalam bisnis maupun sosial, selalu memiliki solusi. "Beliau adalah sosok yang optimis dan selalu mencari jalan keluar, termasuk ketika mendorong pengesahan UU Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis pada 2008," tambahnya.

Prosesi Pemakaman dan Perjuangan Kesehatan

Jenazah Murdaya Poo disemayamkan di Vihara Griya Vipasana Avalokitesvara (GVA) Mendut, Kabupaten Magelang, sejak 14 April hingga 6 Mei 2025. Kremasi akan dilaksanakan pada 7 Mei 2025 di Graha Padmasambawa, Magelang, sesuai dengan wasiat almarhum. Prajna mengungkapkan bahwa sang ayah telah berjuang melawan kanker saluran kemih, ginjal, dan tulang sejak Februari 2023. "Beliau sempat menjalani perawatan intensif di Amerika Serikat dan Singapura sebelum akhirnya berpulang," jelasnya.

Jejak Bisnis dan Transformasi Urban

Murdaya Poo meninggalkan jejak bisnis yang mengesankan, dimulai dari mendirikan PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) pada 1972. Bersama istrinya, Siti Hartati Murdaya, ia membangun kerajaan bisnis yang mencakup properti, ritel, dan hiburan. Berikut beberapa proyek ikonik yang dikembangkan: - Pondok Indah Mall - Puri Indah Mall - InterContinental Jakarta - Jakarta International Expo (JIExpo)

Murdaya juga dikenal sebagai arsitek di balik transformasi kawasan Pondok Indah dari kebun sawit menjadi kawasan elite di Jakarta Selatan. Kekayaannya pada 2022 mencapai 1,2 miliar dolar AS, menempatkannya sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.