Legasi Kuliner: Toge Panyabungan Mariam Lubis, Cita Rasa Mandailing Natal Sejak Lima Dekade
Legasi Kuliner: Toge Panyabungan Mariam Lubis, Cita Rasa Mandailing Natal Sejak Lima Dekade
Di jantung kota Medan, tepatnya di depan Masjid Perjuangan '45, sebuah sajian kuliner khas Mandailing Natal telah menjadi legenda Ramadan: Toge Panyabungan. Lebih dari sekadar hidangan berbuka puasa, Toge Panyabungan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi berbuka bagi banyak warga Medan selama beberapa generasi. Salah satu pelaku usaha yang telah menghidupkan tradisi ini selama lebih dari setengah abad adalah Mariam Lubis, yang memulai usaha kulinernya sejak tahun 1970-an.
Generasi kedua penerus usaha Mariam Lubis, Ida, menceritakan kisah di balik kesuksesan Toge Panyabungan keluarganya. "Ibu saya sudah berjualan sejak tahun 70-an," ungkap Ida, sembari menjelaskan popularitas luar biasa Toge Panyabungan, terutama di bulan Ramadan. Lebih dari sekadar gerobak sederhana, Toge Panyabungan Mariam Lubis telah menjadi ikon kuliner, menawarkan cita rasa otentik yang susah didapatkan di tempat lain. Rahasianya? Perpaduan sempurna antara bahan-bahan berkualitas dan resep turun-temurun yang tetap dijaga keasliannya.
Toge Panyabungan sendiri bukanlah sekadar campuran bahan biasa. Sajian yang sekilas mirip cendol ini memiliki komposisi yang lebih kaya. Sebuah porsi Toge Panyabungan berisi cendol, candil, tape, lupis, dan kacang merah, semua disiram dengan santan dan gula merah cair yang kental. Teksturnya yang lembut dan cita rasanya yang manis menyegarkan, apalagi disajikan dalam keadaan dingin, menjadikan Toge Panyabungan pilihan ideal untuk melepas dahaga di kala berbuka puasa.
Ida menjelaskan secara detail mengenai proses pembuatan Toge Panyabungan. "Rasanya manis, tapi pas," kata Ida, menjelaskan keseimbangan rasa antara manisnya gula merah dan gurihnya santan. Ia juga berbagi tips penyimpanan, "Santan bisa disimpan di kulkas untuk keesokan harinya, tapi lupis jangan, nanti akan keras." Keberhasilan Toge Panyabungan, menurut Ida, terletak pada kualitas gula merah cair yang digunakan. Walau harus mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan gula merah berkualitas tinggi, Mariam Lubis dan Ida tetap konsisten menjaga kualitas bahan baku sebagai kunci cita rasa yang khas dan tak tergantikan.
Dengan harga Rp 15.000 per porsi, Toge Panyabungan Mariam Lubis menjadi pilihan yang terjangkau dan menggugah selera. Para pedagang Toge Panyabungan biasanya mulai berjualan dari pukul 14.00 hingga 19.00 WIB, melayani pembeli yang datang silih berganti untuk menikmati kelezatan kuliner legendaris ini. Kisah Toge Panyabungan Mariam Lubis lebih dari sekadar bisnis kuliner; ia merupakan warisan budaya kuliner Mandailing Natal yang terus lestari, diwariskan dari generasi ke generasi, dan dinikmati oleh banyak orang selama lebih dari lima dekade. Keberhasilannya membuktikan bahwa konsistensi, kualitas, dan rasa otentik adalah kunci keberlanjutan sebuah usaha kuliner.
Komposisi Toge Panyabungan: * Cendol * Candil * Tape * Lupis * Kacang Merah * Santan * Gula Merah Cair