Transformasi Digital PMI DKI Jakarta Hadapi Kendala Distribusi Darah

Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta tengah melakukan migrasi sistem informasi donor darah menuju platform digital terintegrasi. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, meski dalam praktiknya masih menghadapi sejumlah tantangan teknis.

Menurut Andi Angger Sutawijaya, Ketua Bidang Anggota dan Relawan PMI DKI Jakarta, sistem baru ini dirancang untuk menyatukan database donor darah secara nasional. "Ini merupakan langkah strategis untuk memastikan transparansi dan akurasi data, khususnya bagi pendonor yang melakukan aktivitas di luar wilayah domisilinya," jelas Andi melalui keterangan tertulis.

Beberapa tantangan utama yang dihadapi meliputi: - Proses verifikasi manual yang memperlambat distribusi - Kebutuhan validasi data secara berlapis - Adaptasi sistem di 1.000 unit layanan harian

Ni Ken Ritchie, Kepala Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta, mengakui bahwa transisi ini berdampak pada waktu penyaluran. "Kami harus memastikan setiap tahap migrasi data dilakukan dengan presisi, meski memahami urgensi kebutuhan darah di rumah sakit," ujarnya.

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) melaporkan penurunan stok darah pasca libur panjang. Yoga Nara, Humas RSCM, menyatakan: "Kolaborasi dengan PMI tetap berjalan, meski ada penyesuaian teknis. Kami mengimbau masyarakat untuk aktif mendonor guna mengisi kekosongan stok."

PMI DKI Jakarta memperkirakan proses migrasi akan tuntas dalam waktu 2-4 minggu. Selama masa transisi, mereka mengerahkan tim khusus untuk meminimalkan gangguan layanan.