Respons Beragam Partai Politik Terhadap Isu Dualisme Kepemimpinan

Isu dualisme kepemimpinan atau yang kerap disebut sebagai 'matahari kembar' mencuat pasca kunjungan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo di Surakarta. Polemik ini bermula dari pernyataan politikus PKS Mardani Ali Sera yang mengingatkan agar tidak terjadi dualisme kekuasaan dalam pemerintahan.

Berikut respons berbagai partai politik terkait isu tersebut:

  • PKS: Melalui juru bicaranya Ahmad Mabruri, partai ini menegaskan bahwa pernyataan Mardani merupakan pendapat pribadi dan tidak mewakili sikap resmi partai. Mabruri menjelaskan bahwa Mardani tidak lagi memiliki peran dalam pengambilan keputusan politik di tubuh partai.

  • PD: Herzaky Mahendra Putra dari Bakomstra PD menegaskan bahwa hanya ada satu pemimpin negara, yaitu Presiden Prabowo Subianto. Ia memandang kunjungan tersebut sebagai aktivitas silaturahmi biasa yang tidak perlu diartikan secara negatif.

  • Partai Golkar: Sekjen Sarmuji menyatakan bahwa tradisi silaturahmi pasca Lebaran merupakan hal yang wajar. Ia menekankan bahwa para menteri tetap mengakui kepemimpinan Presiden Prabowo dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kunjungan tersebut.

  • PDI Perjuangan: Anggota fraksi Eko Hendro Purnomo menilai pertemuan tersebut sebagai bentuk menjaga hubungan baik antar tokoh bangsa. Ia menegaskan bahwa tidak semua kunjungan harus mengandung muatan politik.

  • DPR RI: Ketua DPR Puan Maharani menegaskan bahwa Presiden Prabowo merupakan satu-satunya pemegang tampuk kepemimpinan negara. Ia memandang positif tradisi silaturahmi pasca Lebaran sebagai bagian dari budaya bangsa.