Indonesia Percepat Perjanjian Dagang dengan Rusia dan Kawasan Eurasia
Pemerintah Indonesia tengah mengintensifkan upaya penyelesaian perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan Rusia dan negara-negara anggota Eurasian Economic Union (EAEU). Target penyelesaian negosiasi ditetapkan pada semester pertama tahun 2025, sesuai dengan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap dinamika ekonomi global yang semakin tidak pasti serta untuk memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia.
Beberapa poin kunci dalam pembahasan FTA ini meliputi: - Penyelesaian mekanisme pembayaran lintas negara yang selama ini menjadi kendala utama - Peningkatan kerja sama di sektor energi, termasuk eksplorasi minyak dan gas bumi - Pengembangan teknologi energi terbarukan seperti reaktor modular kecil dan hidrogen - Ekspansi kerja sama pertanian melalui penerapan smart agriculture
Di bidang investasi, Indonesia menawarkan beberapa peluang strategis: - Kemitraan dengan perusahaan energi Rusia ternama seperti Gazprom, Novatek, dan Rosatom - Pengembangan food estate sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional - Peningkatan konektivitas udara melalui pembukaan rute langsung Moskwa-Jakarta
Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Alexey Gruzdev, menyatakan kesiapan negaranya untuk segera menyelesaikan FTA ini. "Kami berkomitmen untuk menghilangkan hambatan perdagangan dan menciptakan saluran perdagangan bilateral yang independen," tegas Gruzdev dalam forum bisnis kedua negara.
Peningkatan volume perdagangan Indonesia-Rusia yang mencapai 30% dalam periode terakhir menjadi dasar optimisme bagi kedua negara. Pemerintah Indonesia yakin bahwa kerja sama ini tidak hanya akan menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memperkuat posisi strategis Indonesia di kawasan Eurasia.