Pemerintah Buka Peluang bagi Pensiunan dan Sarjana Pengangguran untuk Berkarya di Koperasi Desa
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) tengah menggalakkan program rekrutmen bagi pensiunan dan sarjana pengangguran untuk bergabung dalam Koperasi Merah Putih. Program ini merupakan bagian dari upaya memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan dengan memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang tersedia, termasuk mereka yang belum terserap di pasar tenaga kerja.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, mengungkapkan bahwa keterbatasan SDM di daerah pedesaan menjadi tantangan utama dalam pembentukan koperasi-koperasi baru. "Kami melihat adanya kesenjangan SDM di desa-desa. Oleh karena itu, kami mendorong kepala desa untuk mendata sarjana asal desa mereka, termasuk yang saat ini menganggur di perkotaan," jelas Yandri dalam sebuah acara sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025.
Berikut beberapa poin penting dalam program ini: - Rekrutmen Sarjana Pengangguran: Sarjana yang belum memiliki pekerjaan di kota akan diberi pelatihan untuk menjadi manajer atau pelaksana koperasi. - Pelibatan Pensiunan Profesional: Pensiunan dari berbagai bidang, seperti perbankan atau tenaga ahli, diajak untuk berkontribusi dalam pengelolaan koperasi. - Pemanfaatan SDM Lokal: Prioritas diberikan kepada warga desa setempat, baik yang masih berada di desa maupun yang bekerja di kota.
Program ini sejalan dengan Inpres Nomor 9 Tahun 2025 yang menargetkan pembentukan 80.000 koperasi di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia. Kemendes PDTT diberi mandat untuk memfasilitasi pembentukan koperasi, termasuk inventarisasi potensi desa dan penyediaan lahan. Selain itu, kementerian ini juga bertugas memantau dan mengevaluasi perkembangan koperasi secara berkala.
Yandri menegaskan bahwa partisipasi masyarakat menjadi kunci sukses program ini. "Kami ingin memastikan bahwa koperasi ini benar-benar dikelola oleh masyarakat desa, dengan dukungan dari tenaga-tenaga profesional yang berpengalaman," pungkasnya.