Pangeran Hisahito Memasuki Babak Baru: Tantangan dan Harapan di Bangku Kuliah

Pangeran Hisahito, anggota termuda keluarga kekaisaran Jepang, kini resmi memulai perjalanan akademisnya di Universitas Tsukuba. Keberadaannya sebagai calon penerus tahta kedua setelah ayahnya, Pangeran Mahkota Akishino, menambah sorotan publik terhadap kehidupan barunya sebagai mahasiswa.

Dalam upacara penerimaan mahasiswa baru, pangeran yang menginjak usia 18 tahun ini mengungkapkan perasaan campur aduk. "Saya antusias mengeksplorasi bidang studi baru, terutama yang terkait dengan minat saya di ilmu biologi. Namun, ada juga kecemasan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus," tuturnya dengan penuh kesungguhan. Pangeran Hisahito memilih Fakultas Ilmu Biologi, Sekolah Ilmu Hayati dan Lingkungan sebagai tempat menimba ilmu, mencerminkan ketertarikannya yang mendalam terhadap alam.

Beberapa rencana pangeran selama berkuliah antara lain: - Menggunakan sepeda sebagai transportasi utama di kampus - Menjalin relasi dengan sesama mahasiswa - Menyeimbangkan antara akademik dan kegiatan non-akademik

Kedua orang tuanya, meski tidak hadir secara fisik dalam acara tersebut, menyampaikan harapan melalui pernyataan resmi. Mereka berharap putra mereka dapat: 1. Memperluas jaringan pertemanan 2. Mendalami pengetahuan di bidang yang diminati 3. Menikmati pengalaman hidup sebagai mahasiswa biasa

Pangeran Hisahito diketahui telah menyewa apartemen sementara di dekat kampus, meski nantinya akan berpindah ke kediaman resmi keluarga di Akasaka Estate, Tokyo. Langkah ini diambil untuk memudahkan aktivitas perkuliahan sekaligus memberikan pengalaman hidup mandiri.

Situasi keluarga kekaisaran Jepang yang hanya memiliki 17 anggota, dengan empat diantaranya laki-laki, menjadikan keberadaan Pangeran Hisahito semakin krusial. Aturan suksesi yang hanya mengizinkan laki-laki naik tahta menambah tekanan pada pundaknya. Fakta bahwa ia menjadi anggota kerajaan pertama dalam empat dekade terakhir yang mencapai usia dewasa semakin mempertegas posisi strategisnya dalam kelangsungan dinasti kekaisaran.