Program Makan Bergizi Gratis Ramadhan di Kulon Progo: Distribusi Terbatas dan Adaptasi Menu

Program Makan Bergizi Gratis Ramadhan di Kulon Progo: Distribusi Terbatas dan Adaptasi Menu

Di tengah bulan Ramadhan 1444 H, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan penyesuaian menu untuk para pelajar. Berbeda dengan hari-hari biasa yang menyajikan makanan berat, selama bulan puasa, MBG disajikan dalam bentuk paket makanan kering yang praktis untuk dibawa pulang. Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan para siswa. Namun, perlu dicatat bahwa program ini masih berjalan terbatas di beberapa wilayah.

Pada hari pertama sekolah di bulan Ramadhan, siswa-siswi SDN Sukoreno, Kapanewon Sentolo, menerima paket MBG berisi donat cokelat meses, dua butir kurma, susu UHT, telur rebus, dan buah jeruk. Kepala Sekolah SDN Sukoreno, Gentok Zulianta, menjelaskan bahwa meskipun sebelumnya diberitahu akan berupa makanan kering, detail menu baru diketahui pada hari pendistribusian. Paket makanan tersebut dikemas dalam tas totebag spunbond yang ramah lingkungan dan dapat dikembalikan ke pengelola MBG pada hari berikutnya. Sistem ini dirancang untuk efisiensi dan keberlanjutan program.

Proses pendistribusian MBG di SDN Sukoreno berjalan tertib. Makanan tiba pukul 08.00 WIB dalam wadah stainless steel. Siswa diwajibkan membawa sendok sendiri dan menggunakan fasilitas cuci tangan dan sendok yang telah disediakan. Siswa kelas 1-3 pulang lebih awal pukul 11.00 WIB, sementara siswa kelas 4-6 pulang siang hari dan menerima paket MBG sebelum pulang sekolah. Sistem yang sama juga diterapkan di SMP Negeri 1 Sentolo, dengan menu yang sedikit berbeda, yakni roti, susu, telur, kurma, dan jeruk, yang didistribusikan setelah jam sekolah selesai.

Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sentolo, Sudaryanta, menjelaskan bahwa paket MBG di sekolahnya juga dikemas dalam wadah spunbond dan disusun rapi di meja transit sebelum dibagikan. Ia menambahkan bahwa program MBG saat ini masih berfokus pada beberapa wilayah di Kulon Progo. Lebih tepatnya, program tersebut baru diterapkan di dua kecamatan, Temon dan Sentolo, mencakup sekitar 40 satuan pendidikan dari tingkat TK hingga SMP di tiga desa di Sentolo. Hal ini menunjukkan bahwa perluasan jangkauan program MBG masih menjadi prioritas pemerintah daerah ke depannya.

Nuryani, guru agama di SDN Sukoreno, menjelaskan mekanisme pengembalian tas spunbond yang digunakan untuk wadah MBG, memastikan keberlangsungan dan efisiensi penggunaan sumber daya. Program MBG ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam memastikan pemenuhan gizi siswa selama bulan Ramadhan, meskipun dengan tantangan logistik dan cakupan wilayah yang masih terbatas. Ke depan, perlu adanya evaluasi dan perencanaan yang matang untuk memastikan program ini dapat menjangkau lebih banyak pelajar di seluruh wilayah Kulon Progo.

Proses Distribusi MBG: * Makanan tiba pukul 08.00 WIB. * Siswa membawa sendok sendiri. * Fasilitas cuci tangan dan sendok tersedia. * Paket MBG dibagikan menjelang pulang sekolah. * Wadah spunbond dikembalikan ke pengelola MBG.