Damkar Sragen Hadapi Ancaman Ular Berbisa yang Lebih Mematikan dari Kobra

Sragen - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sragen baru-baru ini menghadapi tantangan baru dalam menangani reptil berbisa. Selain ular kobra yang selama ini dikenal berbahaya, tim Damkar harus mengevakuasi spesies ular hijau ekor merah (Trimeresurus albolabris) yang tingkat bahayanya disebut melebihi kobra.

Ular tersebut ditemukan di area permukiman padat penduduk di wilayah Sragen, Jawa Tengah. Menurut Tommy Isharyanto, Kepala Bidang Damkar Satpol PP Sragen, ular ini memiliki bisa yang sangat berbahaya dengan tingkat toksisitas yang lebih tinggi dibanding kobra. Yang lebih mengkhawatirkan, hingga saat ini belum tersedia antivenom khusus untuk menetralkan bisa ular hijau ekor merah di wilayah Sragen.

Data Evakuasi Ular di Sragen (Januari-Maret 2025): - Januari: 13 kasus - Februari: 11 kasus - Maret: 24 kasus

Peningkatan signifikan terjadi pada bulan Maret, dimana tim Damkar menangani hampir dua kali lipat kasus dibanding bulan sebelumnya. Tommy menjelaskan bahwa musim penghujan menjadi faktor utama peningkatan aktivitas ular, karena kelembaban tinggi membuat aroma mangsa lebih mudah tercium oleh reptil ini.

Jenis Ular yang Sering Ditemui: 1. Kobra Jawa (Naja sputatrix) 2. Piton (Python sp.) 3. Ular Hijau Ekor Merah (Trimeresurus albolabris)

Dalam insiden terpisah, tim Damkar berhasil mengamankan seekor kobra dewasa berukuran 1 meter di permukiman warga Kampung Sine. Meskipun belum ada laporan korban gigitan ular berbisa, pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di area: - Gudang penyimpanan - Kandang ternak - Pekarangan rumah yang kurang penerangan

"Ular pada dasarnya menghindari kontak dengan manusia," jelas Tommy. "Namun sebagai langkah pencegahan, kami menyarankan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan area berpotensi memiliki pencahayaan yang memadai."