Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Driver Ojol di Bekasi: Perampokan Sadis oleh Teman Dekat
Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Driver Ojol di Bekasi: Perampokan Sadis oleh Teman Dekat
Sebuah kasus pembunuhan sadis yang menggemparkan terjadi di Bekasi Timur, Kota Bekasi. Korbannya adalah seorang pengemudi ojek online (ojol) bernama Muhammad Arif Widodo alias Abib (43). Pelaku tak lain adalah Herdi Jatnika (39), teman dekat korban yang sempat menumpang di rumahnya selama 11 hari. Penangkapan Herdi diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada awak media pada Kamis (6/3/2025).
Herdi, yang sehari-hari bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah mal di Jakarta Timur, diketahui telah menjalin pertemanan dengan korban sejak masa sekolah dasar. Motivasi Herdi untuk menginap di rumah korban selama periode 17-28 Februari 2025, disebutkannya karena lokasi tempat kerjanya dekat dengan rumah korban. Selama menginap, Herdi pulang lebih awal setiap harinya, sementara Abib, sebagai driver ojol, baru pulang larut malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Pada Jumat, 28 Februari 2025, dini hari sekitar pukul 05.30 WIB, tragedi berdarah tersebut terjadi. Herdi yang terbangun melihat Abib masih tertidur pulas di ruang tamu. Niat jahat pun muncul di benak Herdi; dia bermaksud merampok motor, uang, dan telepon genggam milik korban. Tanpa ampun, Herdi mengambil sebilah kayu dari dapur dan memukulkan berkali-kali ke kepala bagian belakang kanan korban hingga berlumuran darah. Bahkan, kekejaman Herdi berlanjut dengan satu pukulan di perut korban.
Menurut keterangan polisi, Herdi memukul korban sebanyak enam kali di bagian kepala hingga menyebabkan pendarahan hebat. Tindakan brutal ini menunjukkan sifat keji dan perencanaan yang matang dari pelaku, meskipun awalnya tampak sebagai pertemanan biasa. Bukti foto yang diperoleh menunjukkan Herdi dengan ekspresi tenang, mengenakan kaos oblong putih saat ditangkap. Fakta ini semakin memperkuat dugaan bahwa Herdi telah merencanakan pembunuhan tersebut dengan dingin dan terencana.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena pelaku merupakan teman dekat korban, menunjukkan bahwa kepercayaan dan pertemanan tidak selalu menjamin keamanan. Kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan detail kronologi kejadian dan proses hukum yang akan dijalani pelaku. Kasus ini juga menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap orang-orang di sekitar mereka, sekalipun sudah mengenal lama.
Kronologi Kejadian:
- Herdi menginap di rumah korban selama 11 hari (17-28 Februari 2025).
- Setiap hari, Herdi pulang lebih awal, sementara korban pulang larut malam sekitar pukul 23.00 WIB.
- Pada 28 Februari 2025, sekitar pukul 05.30 WIB, Herdi memukul korban berkali-kali di kepala dan perut menggunakan sebilah kayu.
- Motif pembunuhan: perampokan motor, uang, dan HP korban.
- Herdi ditangkap dan kini menjalani proses hukum.
Kasus ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan pentingnya berhati-hati dalam mempercayai orang lain, terlepas dari hubungan pertemanan yang sudah terjalin lama. Pihak kepolisian berharap kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari.