Limbah Pabrik Picu Gangguan Pernapasan Warga Koja
Jakarta – Keluhan gangguan pernapasan akibat bau limbah pabrik terus bermunculan dari warga Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Bau menyengat yang berasal dari tumpukan limbah industri diduga menjadi penyebab utama masalah kesehatan tersebut.
Menurut keterangan Wijaya Sudrahat (58), Sekretaris RT 02 RW 09, limbah berbentuk cair yang disimpan di lapangan milik perusahaan telah menimbulkan aroma tidak sedap sejak beberapa waktu terakhir. "Bau tersebut sangat menusuk hidung dan kerap memicu sesak napas serta iritasi pada saluran pernapasan warga," ujarnya. Amsyiah (26), salah seorang warga, menambahkan bahwa bau asam yang kuat terutama terasa pada malam hari, sehingga ia kerap terpaksa meninggalkan rumah hingga kondisi membaik.
Beberapa fakta terkait kasus ini: - Lokasi terdampak: Empat RT di RW 09 (RT 1, 2, 3, dan 5) yang berbatasan langsung dengan area penyimpanan limbah. - Jenis limbah: Limbah cair disimpan dalam drum biru dan diduga mengandung bahan kimia. - Dampak kesehatan: Warga melaporkan gejala seperti sesak dada, iritasi hidung, dan napas tidak nyaman.
Masum (50), warga RT 2/RW 09, menggambarkan bau limbah tersebut kadang seperti kayu terbakar atau aroma cuka pekat. "Kami khawatir bahan kimia ini berbahaya, tetapi tidak ada informasi jelas dari pihak terkait," keluhnya. Penyimpanan limbah di lapangan terbuka telah berlangsung selama tiga bulan, memperparah keluhan warga.