Dampak Bau Limbah Pabrik Picu Kekhawatiran Warga Koja

Jakarta — Keluhan mengenai bau limbah pabrik yang menyengat terus bermunculan dari warga Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Sejumlah penduduk mengaku terganggu oleh aroma tidak sedap yang diduga berasal dari puluhan drum berisi cairan kimia yang disimpan di area terbuka.

Menurut Masum (50), salah seorang warga RT 2/RW 9, bau tersebut kerap kali terasa seperti kayu terbakar atau asam menyengat mirip cuka. "Sekali terhirup, langsung terasa sesak di dada. Kami khawatir ini berdampak buruk bagi kesehatan," ujarnya. Ia mendesak agar pihak perusahaan segera memindahkan limbah tersebut dari permukiman.

Proses pemindahan drum-drum berwarna biru tersebut kini telah dilakukan secara bertahap oleh perusahaan. Wijaya Sudrajat (58), Sekretaris RT 02/RW 09, mengonfirmasi bahwa intensitas bau telah berkurang meski kadang masih tercium saat angin bertiup. "Mediasi antara warga dan perusahaan membuahkan hasil positif. Mereka berkomitmen untuk terus memindahkan limbah secara bertahap," jelasnya.

Limbah tersebut telah disimpan di lapangan terbuka selama tiga bulan terakhir, berdampak pada empat RT di RW 09, yaitu RT 1, 2, 3, dan 5. Lokasi penyimpanan yang berdekatan dengan permukiman warga semakin memperparah keluhan. Berikut daftar dampak yang dirasakan warga:

  • Sesak napas akibat bau menyengat
  • Kekhawatiran akan paparan zat kimia berbahaya
  • Gangguan kenyamanan lingkungan tempat tinggal

Warga berharap proses pemindahan limbah dapat diselesaikan secepatnya untuk mengembalikan kualitas udara di sekitar permukiman.