Lisa BLACKPINK Tampil Memukau di Coachella 2025 dengan Konsep Anime Futuristik
Lisa BLACKPINK kembali mencuri perhatian dunia sebagai penampil solo di Coachella 2025. Dengan dua kostum ikonik yang dirancang oleh desainer ternama Asher Levine, Lisa menghadirkan pertunjukan visual yang memadukan elemen anime, futurisme, dan teknologi busana. Penampilannya tidak hanya memukau penonton, tetapi juga menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta mode dan musik.
Kostum Reptil Futuristik: Kekuatan dan Dominasi
Lisa membuka penampilannya dengan lagu "Thunder", mengenakan mantel hitam tebal yang menutupi seluruh tubuhnya. Momen dramatis terjadi ketika mantel tersebut tersobek, memperlihatkan bodysuit berlengan panjang yang terinspirasi oleh zirah reptil futuristik. Kostum ini dirancang dengan detail sisik hitam berkilauan dan duri melengkung di sepanjang bahu serta lengan, menciptakan siluet yang kuat dan agresif.
- Inspirasi: Asher Levine mengaku terinspirasi oleh iguana peliharaannya untuk menciptakan tekstur reptil yang hiper-realistis.
- Elemen Tambahan: Sabuk depan yang menggantung pada kostum ini terinspirasi oleh gaya ikonik Britney Spears era 90-an.
- Konsep: Levine menggambarkan kostum ini sebagai perpaduan antara "cyborg anime" dan "penjahat berdarah dingin".
Transformasi Menjadi Peri Bioluminescent
Setelah menunjukkan sisi garangnya, Lisa berganti kostum untuk lagu "Moonlit Floor (Kiss Me)". Kostum kedua ini menggambarkan transformasi emosional, dengan nuansa yang lebih lembut namun tetap futuristik. Bodysuit ini didominasi warna biru kehijauan, merah muda, dan putih opalescent, terinspirasi oleh makhluk bioluminescent seperti jamur bercahaya dan serangga transparan.
- Detail Visual: Hiasan bercahaya melengkung dari bahu hingga pinggul, menciptakan ilusi kupu-kupu bercahaya di bawah sorotan lampu.
- Filosofi: Levine menjelaskan bahwa dua kostum ini mewakili keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan, sekaligus menekankan pentingnya fungsionalitas di atas panggung.
Tantangan Teknis di Balik Layar
Menciptakan kostum untuk pertunjukan sebesar Coachella bukanlah tugas mudah. Levine menekankan bahwa selain estetika, kostum harus mampu menahan panas panggung, cahaya, dan gerakan koreografi yang intens. Kedua kostum Lisa dirancang untuk memenuhi semua tantangan tersebut, sekaligus memastikan kenyamanan bagi sang performer.