Taufik Hidayat Soroti Penurunan Prestasi Bulutangkis Indonesia di Kancah Internasional

Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Taufik Hidayat, mengungkapkan kekecewaannya terhadap performa para pebulutangkis Tanah Air dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini terutama terlihat pada Kejuaraan Bulutangkis Asia 2025, di mana Indonesia gagal meraih satu gelar pun untuk pertama kalinya dalam tiga edisi terakhir.

Evaluasi Mendalam Dibutuhkan

  • Prestasi Menurun: Dibandingkan dengan negara-negara lain seperti China, Jepang, dan Korea Selatan, performa atlet Indonesia dinilai kurang memuaskan. Hanya satu gelar dari ajang Thailand Masters (Super 300) yang berhasil dibawa pulang, sementara hasil terbaik lainnya hanya mencapai podium kedua dan ketiga.
  • Hasil di Kejuaraan Asia 2025: Indonesia hanya mampu meraih dua medali perunggu melalui ganda putra dan ganda campuran, sementara tunggal putra Jonatan Christie tersingkir lebih awal dengan kekalahan telak.

Taufik menegaskan bahwa PBSI terus melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi akar masalah. "Kami harus mempelajari kekalahan ini, terutama karena beberapa atlet kalah dengan margin yang cukup besar," ujarnya.

Tantangan dan Proses Jangka Panjang

Mantan peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 ini juga menyoroti ekspektasi tinggi dari para pecinta bulutangkis. "Masyarakat ingin melihat hasil instan, tetapi olahraga membutuhkan proses. Kami fokus pada pembinaan junior untuk menyiapkan mereka menghadapi Olimpiade 2028," jelas Taufik.

Selain itu, ia mempertanyakan apakah ada faktor lain yang belum terpenuhi bagi para atlet. "Fasilitas dan dukungan finansial sudah diberikan. Kami ingin tahu apa lagi yang dibutuhkan agar mereka bisa tampil maksimal," tambahnya.

Refleksi dan Langkah ke Depan

Taufik mengakui bahwa membangun tim yang kompetitif tidak semudah membalik telapak tangan. "Kami sudah berusaha memenuhi semua permintaan atlet, tetapi hasilnya belum sesuai. Ini menjadi bahan evaluasi bersama," pungkasnya.