Jakarta – Rencana pertemuan lanjutan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri semakin menguatkan sinyal positif dalam dinamika politik nasional. Analis politik menilai, langkah ini tidak sekadar menunjukkan dukungan PDI-P terhadap kebijakan pemerintah, tetapi juga potensi kolaborasi strategis dalam menghadapi tantangan global yang kompleks.

Menurut pengamat politik, pertemuan ini memiliki dua dimensi utama:

1. Dukungan Politik dan Sinergi Kebijakan
   PDI-P diprediksi akan memberikan dukungan penuh terhadap agenda pemerintahan Prabowo, termasuk dalam penyusunan kebijakan ekonomi dan politik. Kader-kader PDI-P yang memiliki kompetensi di bidang ekonomi juga dinilai dapat berkontribusi dalam mengantisipasi dampak ketidakpastian global.

2. Keseimbangan Komunikasi Politik
   Pertemuan ini juga dimaknai sebagai upaya Prabowo untuk menjaga hubungan seimbang dengan seluruh mantan presiden, termasuk Megawati. Hal ini penting untuk memitigasi persepsi publik yang selama ini melihat Prabowo lebih dekat dengan Presiden ke-7 Joko Widodo.

PDI-P, meski tidak bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah, tetap menjaga komunikasi politik yang konstruktif. Ketua DPP PDI-P Puan Maharani sebelumnya telah mengonfirmasi akan ada pertemuan lanjutan, meski tidak merinci agenda spesifiknya. Pertemuan pertama antara kedua tokoh pada 7 April 2025 lalu dinilai sebagai langkah awal yang positif dalam membangun relasi strategis.