Kolaborasi Jakarta-Lampung dalam Transformasi Digital dan Penguatan Sektor Pangan

Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, melakukan pertemuan strategis di Balai Kota Jakarta pada Selasa (15/4/2025). Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan bilateral yang mencakup dua aspek utama: digitalisasi layanan publik dan pengembangan hilirisasi produk pangan. Kedua pemimpin daerah sepakat untuk memperkuat sinergi guna mendorong efisiensi pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi regional.

Digitalisasi Layanan Publik

Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah replikasi aplikasi JAKI (Jakarta Kini), platform digital milik Pemprov Jakarta yang telah terbukti meningkatkan aksesibilitas layanan publik. Pemprov Lampung berencana mengadopsi sistem serupa dengan penyesuaian sesuai karakteristik daerah. Langkah ini diharapkan dapat memangkas birokrasi dan mempercepat respon pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat.

  • Integrasi Aplikasi: Lampung akan menggabungkan berbagai layanan digital pemerintah daerah, termasuk sistem administrasi desa, ke dalam satu platform terpadu.
  • Dukungan Teknis: Jakarta akan memberikan pendampingan teknis dan pengetahuan dalam pengembangan platform tersebut.
  • Nama Baru: Aplikasi tersebut akan diberi identitas baru yang merefleksikan budaya dan kebutuhan masyarakat Lampung.

Hilirisasi Produk Pangan

Selain transformasi digital, kedua provinsi juga menjajaki peluang kerja sama di sektor pangan. Lampung, sebagai penghasil komoditas seperti beras, pisang, jagung, dan ayam, berpotensi menjadi mitra strategis Jakarta dalam pengolahan produk pangan. Kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada distribusi bahan mentah, tetapi juga mencakup:

  • Pembangunan industri pengolahan pangan di Lampung.
  • Pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bersama untuk mengelola rantai pasok.
  • Peningkatan nilai tambah produk melalui teknologi pengolahan modern.

Gubernur Pramono menekankan pentingnya mendorong pusat pertumbuhan ekonomi di luar Jakarta, terutama setelah evaluasi arus mudik Lebaran yang menunjukkan ketimpangan distribusi aktivitas ekonomi. Sementara itu, Gubernur Rahmat menyatakan komitmennya untuk menjadikan kesepakatan ini sebagai fondasi kerja sama jangka panjang, baik di bidang teknologi maupun pangan.