Kisah Mang Ade dan Kupat Tahu Legendaris yang Bertahan Tiga Dekade di Bandung
Warung Kupat Tahu Mang Ade telah menjadi ikon kuliner tradisional di Kabupaten Bandung selama lebih dari 30 tahun. Bermula dari gerobak sederhana pada 1994, bisnis keluarga ini kini telah berkembang menjadi destinasi wajib bagi pecinta kuliner khas Tasikmalaya.
Dengan racikan spesial yang terdiri dari: - Ketupat padat nan empuk - Tahu kuning goreng - Tauge segar - Siraman bumbu kacang khas - Kerupuk renyah sebagai pelengkap
Mang Ade (72 tahun) memulai usahanya dengan berkeliling menggunakan gerobak selama satu dekade sebelum akhirnya menetap di lokasi strategis samping Mapolsek Pameungpeuk sejak 2005. Konsep unik 'Klinik Lapar' yang diusungnya bukan sekadar nama, melainkan filosofi bahwa makanan tradisional ini mampu 'mengobati' rasa lapar layaknya klinik menyembuhkan penyakit.
Proses pengembangan resep dilakukan secara otodidak oleh Mang Ade yang awalnya tak memiliki keahlian khusus dalam membuat kupat tahu. Dengan tekun, ia mempelajari teknik pembuatan dari para pedagang di Singaparna, kampung halamannya di Tasikmalaya, kemudian mengembangkannya dengan sentuhan pribadi yang akhirnya disukai masyarakat Bandung.
Kini, warung buka setiap hari pukul 06.00-15.30 WIB ini mampu menjual lebih dari 200 porsi sehari dengan harga terjangkau Rp12.500 per porsi (Rp15.000 dengan tambahan telur). Bisnis keluarga ini dikelola bersama istri dan anak-anak, mewariskan tidak hanya resep tetapi juga semangat kewirausahaan kepada generasi berikutnya.