Anggota DPRD Sumut dan Wings Air Berdamai Usai Insiden di Pesawat
Medan – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara, Megawati Zebua, menyatakan bahwa konflik antara dirinya dengan maskapai Wings Air telah menemui titik damai. Menurutnya, kedua belah pihak telah berkomunikasi dan saling memaafkan terkait insiden yang terjadi di dalam pesawat beberapa waktu lalu.
"Kami sudah menyelesaikan masalah ini dengan baik. Ini menjadi pelajaran bagi semua pihak," ujar Megawati saat ditemui di Gedung DPRD Sumut. Meski demikian, ia mengaku belum berbicara langsung dengan pramugari yang terlibat dalam insiden tersebut, karena menganggap persoalan ini telah selesai.
Megawati sebelumnya membantah tuduhan bahwa ia melakukan tindakan kekerasan terhadap pramugari. Ia menjelaskan bahwa saat itu ia hanya meminta pramugari untuk bergeser agar penumpang lain bisa masuk. "Saya hanya membantu seorang penumpang lanjut usia yang khawatir tasnya akan tertinggal jika dimasukkan ke bagasi," jelasnya.
Sementara itu, pihak Wings Air melalui Corporate Communication Strategic, Danang Mandala, menyatakan bahwa maskapai tetap akan menempuh jalur hukum meskipun telah terjadi komunikasi dengan Megawati. "Kami berkomitmen untuk melindungi awak kabin dan memastikan keamanan penerbangan," tegas Danang.
Kronologi Insiden
Menurut keterangan resmi Wings Air, kejadian ini terjadi pada 13 April 2025 saat pesawat bersiap berangkat dari Gunungsitoli menuju Bandara Kualanamu. Megawati diduga membawa koper berlabel bagasi tercatat ke dalam kabin, yang bertentangan dengan prosedur keselamatan. Saat pramugari menegur, terjadi ketegangan yang berujung pada tindakan fisik.
- Lokasi kejadian: Pesawat Wings Air rute Gunungsitoli-Kualanamu
- Waktu kejadian: 13 April 2025
- Tindakan lanjutan: Megawati diturunkan dari pesawat setelah koordinasi dengan AVSEC
Danang menegaskan bahwa keselamatan penumpang dan awak pesawat adalah prioritas utama. "Kami mengimbau semua penumpang untuk mematuhi aturan penerbangan," tambahnya.