Kiprah Animator Muda dalam Kesuksesan Film Jumbo yang Tembus 3 Juta Penonton
Surabaya – Kreativitas seorang animator muda asal Universitas Kristen Petra Surabaya turut andil dalam kesuksesan film animasi Jumbo yang berhasil mencatatkan lebih dari 3 juta penonton. Maximillian Serafino Suprapto, lulusan program International Program in Digital Media (IPDM), menjadi salah satu sosok kunci di balik layar karya tersebut.
Maxim mengawali kontribusinya melalui program magang di Ayena Studio Bandung selama enam bulan. Pengalaman ini membawanya pada kesempatan emas untuk terlibat dalam produksi Jumbo. "Saya diberi kepercayaan untuk berkontribusi dalam film ini," ujarnya saat diwawancarai di Surabaya.
Proses pengerjaan film yang melibatkan Maxim mencakup tiga tahap utama: - Blocking: Menentukan pose dan ekspresi karakter. - Animasi: Memberikan gerakan alami pada karakter. - Clean up: Memperhalus detail animasi.
Menurutnya, tahap blocking menjadi tantangan tersendiri karena membutuhkan kecermatan dalam menciptakan gerakan yang realistis. "Bagaimana membuat karakter bergerak dan berekspresi seperti manusia," jelas Maxim. Selain itu, ia juga harus memastikan setiap karakter mampu menampilkan emosi melalui bahasa tubuh dan ekspresi wajah.
Tokoh-tokoh dalam film ini, seperti Don yang bertubuh gemuk, Maesaroh dengan rambut ikal, atau Pak Kades yang berwajah garang, masing-masing memiliki tingkat kesulitan yang unik. "Interaksi dengan aksesoris seperti rambut ikal atau atribut lain bisa cukup rumit," tambahnya.
Kesuksesan Jumbo yang meraih 3 juta penonton dalam dua pekan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Maxim. Film ini tidak hanya diminati anak-anak, tetapi juga menarik perhatian penonton dewasa. "Saya sangat senang bisa berkontribusi dalam karya yang sukses seperti ini," ungkapnya.
Maxim berharap pencapaian ini dapat memotivasi animator lokal untuk terus berkarya dan menghasilkan film animasi berkualitas. "Potensi animator Indonesia sangat besar, dan karya mereka layak dinikmati oleh masyarakat luas," tegasnya.