Ketua PN Jaksel yang Didakwa Suap Pernah Dinobatkan Sebagai Figur Teladan
Jakarta – Muhammad Arif Nuryanta, Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan yang kini berstatus tersangka dalam kasus suap, sebelumnya justru ditetapkan sebagai role model atau teladan di lingkungan peradilan. Penetapan tersebut berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Nomor 2093 Tahun 2022, yang menyatakan bahwa seluruh unsur pimpinan di satuan kerja berperan sebagai figur panutan.
Menurut juru bicara PN Jakarta Selatan, Rio Barten Pasaribu, status role model melekat secara otomatis pada setiap ketua pengadilan sesuai ketentuan yang berlaku. "Dalam SK tersebut, ketua pengadilan memang ditetapkan sebagai role model," jelas Rio. Poster yang menampilkan sosok Arif Nuryanta sebagai teladan pun terpampang di beberapa titik strategis di PN Jaksel, termasuk di depan ruang sidang utama dan laman resmi pengadilan.
Sebagai role model, Arif seharusnya memenuhi sepuluh kriteria kepemimpinan ideal, antara lain: - Memiliki integritas dan kejujuran tinggi - Bersikap adil dalam setiap keputusan - Cerdas secara intelektual dan emosional - Mampu menjaga ketenangan dalam situasi kritis - Memiliki kemampuan komunikasi yang efektif - Bertanggung jawab atas setiap tindakan - Mampu menginspirasi bawahan - Tegas dalam mengambil sikap - Memiliki empati terhadap sesama
Ironisnya, figur yang seharusnya menjadi contoh justru terjerat kasus suap terkait penanganan perkara ekspor minyak sawit mentah (CPO). Kejaksaan Agung telah menetapkan Arif dan tiga hakim lainnya sebagai tersangka. Diduga, Arif menerima Rp60 miliar dari kuasa hukum korporasi untuk memengaruhi putusan perkara PT Wilmar Group. Uang tersebut kemudian dibagikan kepada tiga hakim majelis, yaitu Agam Syarif Baharuddin (Rp4,5 miliar), Djuyamto (Rp6 miliar), dan Ali Muhtarom (Rp5 miliar).
Kasus ini mencoreng wajah peradilan Indonesia, terutama mengingat posisi Arif sebagai pimpinan pengadilan yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga martabat hukum. Penetapannya sebagai role model kini menjadi pertanyaan besar seiring terungkapnya praktik suap yang melibatkannya.