Pramono Anung: Melanjutkan Warisan, Menata Jakarta untuk Masa Depan

Pramono Anung: Melanjutkan Warisan, Menata Jakarta untuk Masa Depan

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan program-program pembangunan yang telah dirintis oleh para pendahulunya. Dalam sebuah kunjungan ke Jakarta International Stadium (JIS) pada Kamis (6/3/2025), Pramono menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan dan adaptasi terhadap kebutuhan masyarakat. Ia mengungkapkan akan mengevaluasi dan mengembangkan proyek-proyek infrastruktur dan ruang publik yang telah ada, termasuk yang berasal dari masa kepemimpinan Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Sutiyoso, dan Fauzi Bowo. Penekanannya terletak pada peningkatan kualitas hidup warga Jakarta melalui penataan infrastruktur yang terintegrasi dan ruang publik yang inklusif.

Salah satu fokus utama Pramono adalah revitalisasi kawasan Kalijodo. Meskipun awalnya dirancang sebagai ruang terbuka publik dengan fasilitas skatepark dan jalur sepeda di masa kepemimpinan Ahok, Pramono mengakui rendahnya minat warga terhadap fasilitas yang ada. Alih-alih membongkar fasilitas yang sudah ada, Pramono berencana untuk menambahkan fasilitas olahraga yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Rencana ini termasuk pembangunan lapangan paddle court, mini soccer, dan futsal. Langkah ini menunjukkan komitmen Pramono untuk tidak hanya melanjutkan proyek-proyek terdahulu, tetapi juga untuk memodifikasi dan menyesuaikannya dengan dinamika kebutuhan masyarakat. Ia menjelaskan, "Data menunjukkan rendahnya pemanfaatan skatepark dan jalur sepeda di Kalijodo. Oleh karena itu, penambahan fasilitas olahraga lain akan menjadi solusi yang lebih efektif."

Selain Kalijodo, Pramono juga berencana membangun enam taman baru di berbagai wilayah Jakarta. Taman-taman ini, yang mencakup Taman Langsat, Ayodya, Literasi, Ecopark, Menteng, Lapangan Banteng, dan satu taman tambahan di Jakarta Barat, dirancang untuk menjadi ruang publik yang nyaman dan inklusif, mendukung interaksi sosial, dan meningkatkan kualitas hidup warga. Pramono berharap, taman-taman baru ini akan menjadi tempat berkumpul, bersilaturahmi, dan berekspresi bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta.

Lebih lanjut, Pramono juga akan menangani permasalahan aksesibilitas dan parkir di JIS. Salah satu solusi yang diusulkan adalah membangun jembatan penghubung dari Ancol menuju JIS. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan dan keterbatasan lahan parkir di sekitar JIS, mengingat Ancol memiliki area parkir yang lebih luas. Dengan demikian, akses menuju JIS akan menjadi lebih mudah dan nyaman bagi pengunjung.

Visi Pramono Anung dalam memimpin Jakarta tampaknya berfokus pada keberlanjutan pembangunan, adaptasi terhadap kebutuhan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup warga. Ia tidak hanya sekadar melanjutkan warisan para pendahulunya, tetapi juga berkomitmen untuk melakukan evaluasi dan penyesuaian agar proyek-proyek pembangunan tersebut benar-benar memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Jakarta.