Gunung Semeru Erupsi Lima Kali dalam Sehari, Aktivitas Pendakian Tetap Dilarang

Gunung Semeru kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan dengan tercatatnya lima kali letusan dalam satu hari. Menurut laporan dari Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru, erupsi pertama terjadi pada pukul 09.18 WIB dengan kolom abu mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncak. Selain itu, tiga letusan lainnya juga teramati, sementara dua letusan tidak terlihat akibat kondisi kabut yang tebal.

Aktivitas vulkanik ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada Senin (14/4/2025), Gunung Semeru telah mengalami 43 kali letusan dalam rentang waktu 24 jam. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan potensi bahaya lebih lanjut, sehingga pihak berwenang memutuskan untuk memperpanjang penutupan akses pendakian.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait situasi terkini: - Status Pendakian: Masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan berdasarkan surat resmi dari Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS). - Alasan Penutupan: Selain faktor cuaca ekstrem yang diimbau oleh BMKG, penutupan juga dilakukan untuk evaluasi pengelolaan pendakian. - Sejarah Penutupan: Pendakian sempat dibuka kembali pada Desember 2024 setelah penutupan sejak akhir 2021, namun harus ditutup lagi pada awal 2025 akibat meningkatnya aktivitas vulkanik.

Pihak berwenang masih terus memantau perkembangan situasi dan belum memberikan kepastian kapan akses pendakian akan dibuka kembali. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menghindari area sekitar gunung demi keselamatan.