Kisah Pilu Warga Banyuwangi yang Tewas sebagai Korban Perdagangan Manusia di Kamboja

Banyuwangi – Sebuah tragedi menyedihkan menimpa Rizal Sampurna, pemuda asal Banyuwangi, Jawa Timur, yang menjadi korban perdagangan manusia (TPPO) di Kamboja. Rizal diduga tewas setelah dipaksa bekerja sebagai penipu online (scammer) di negara tersebut. Kisah ini terungkap melalui keterangan Anis Zulkarnain, teman dekat Rizal yang sempat berkomunikasi dengannya sebelum kepergiannya.

Menurut Anis, Rizal awalnya bekerja di sebuah rumah makan di Bali sebelum tiba-tiba memutuskan bergabung dengan rombongan sekitar 20 orang yang menuju Kamboja. "Dia tidak memberi tahu detail tentang teman-temannya, hanya bilang akan bekerja di luar negeri," ujar Anis. Rizal mengaku kepada Anis bahwa ia direkrut sebagai scammer dengan janji gaji 800 dolar AS. Namun, kenyataannya, ia hanya menerima sekitar 300 dolar AS.

  • Perjalanan Penuh Tekanan: Rizal menempuh rute dari Bali ke Medan, kemudian melanjutkan perjalanan laut ke Malaysia sebelum akhirnya tiba di Kamboja melalui darat.
  • Kondisi Kerja Memprihatinkan: Dalam salah satu video call, Anis melihat Rizal bekerja dengan tangan diborgol. Meski ditanya, Rizal hanya menjawab bahwa hal itu sudah biasa.
  • Ancaman Pemindahan: Rizal sempat mengungkapkan kekhawatirannya jika tidak mencapai target kerja. "Dia bilang bisa dipindahkan ke Myanmar atau Vietnam, yang menurutnya lebih berbahaya," kata Anis.

Komunikasi terakhir mereka terjadi pada 9 Maret 2025. Rizal meminta didoakan agar bisa mencapai target. Sayangnya, pada 26 Maret, Anis tidak lagi bisa menghubunginya. Kabar duka datang pada 6 April 2025, ketika teman lain memberitahukan bahwa Rizal telah meninggal dunia. "Saya sangat terkejut. Tidak menyangka dia akan berakhir seperti ini," kata Anis dengan sedih.