Menteri Bahlil Uji Coba Mobil Hidrogen, Soroti Potensi Tekan Ketergantungan Impor BBM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjadi salah satu pembicara kunci dalam acara Global Hydrogen Ecosystem 2025 Summit & Exhibition yang digelar di Jakarta International Convention Center (JCC). Dalam kesempatan tersebut, ia melakukan uji coba langsung mobil berbahan bakar hidrogen produksi Toyota di sekitar kompleks Gelora Bung Karno (GBK).

Bahlil mengungkapkan pengalamannya mengendarai mobil hidrogen tersebut. "Respons kendaraannya sangat baik, terutama pada bagian suspensi. Berbeda dengan mobil konvensional yang sering terasa tidak stabil saat melintasi permukaan tidak rata, mobil ini tetap nyaman bahkan saat menikung dengan kecepatan tinggi," jelasnya. Ia menambahkan bahwa performa mobil tersebut memenuhi standar keamanan dan kenyamanan berkendara.

Lebih lanjut, Menteri Bahlil menyoroti potensi bahan bakar hidrogen sebagai solusi mengurangi impor Bahan Bakar Minyak (BBM) Indonesia yang mencapai 900-1.000 barel per hari. Menurutnya, Indonesia memiliki sumber daya melimpah untuk memproduksi hidrogen, seperti batu bara, gas alam, dan air. "Kita perlu memanfaatkan alternatif pengganti bensin, termasuk hidrogen, biofuel seperti B40, dan kendaraan listrik," ujarnya.

Meski demikian, Bahlil mengakui bahwa pengembangan pasar hidrogen masih memerlukan regulasi pendukung. Saat ini, pemerintah baru memiliki kebijakan terkait kendaraan listrik, sementara aturan untuk kendaraan hidrogen belum tersedia. "Kami sedang mengevaluasi proposal dari calon investor untuk menentukan insentif yang tepat guna mendorong pengembangan industri ini," tambahnya.