Retakan Mengerikan di Tanjakan Kalipancur Semarang Picu Kekhawatiran Warga
Semarang – Kondisi Tanjakan Kalipancur, salah satu akses strategis penghubung wilayah Manyaran dan Gunungpati di Kota Semarang, Jawa Tengah, kini menjadi sorotan publik. Baru beroperasi sejak tahun 2024, jalan tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan serius berupa retakan di beberapa titik, baik pada badan jalan maupun dinding pembatasnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, retakan tidak hanya terlihat pada permukaan jalan beton, tetapi juga merambat ke struktur dinding penahan. Meski beberapa bagian jalan telah ditambal dengan material aspal, kerusakan pada dinding pembatas tampak belum mendapatkan penanganan memadai. Warga setempat, termasuk Indra (29), mengungkapkan kekhawatirannya atas kondisi tersebut. "Ini jalan baru, tapi sudah retak-retak. Kami berharap ada evaluasi menyeluruh dari pihak berwenang," ujarnya.
- Retakan multi-titik: Terdapat retakan pada badan jalan dan dinding pembatas.
- Tambalan aspal: Solusi sementara yang dinilai tidak efektif.
- Respons pemerintah: Klaim struktur jalan masih aman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto, menegaskan bahwa proyek pembangunan tanjakan tersebut merupakan hasil kolaborasi dengan pihak ketiga melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Ia menyatakan bahwa retakan yang muncul tidak membahayakan struktur utama jalan. "Tim teknis telah memverifikasi keamanannya. Kami akan terus memantau dan meminta mitra CSR untuk melakukan perbaikan," jelas Suwarto.