Gubernur Bali Dorong Transformasi Pertanian dengan Adaptasi Teknologi Israel
Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster menekankan pentingnya adopsi teknologi modern untuk mengatasi tantangan ketahanan pangan di wilayahnya. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Semesta Berencana Provinsi Bali 2026, Koster mengusulkan studi banding ke Israel sebagai solusi inovatif guna meningkatkan produktivitas lahan kering.
"Israel menjadi contoh ideal meski memiliki keterbatasan sumber daya alam. Mereka mampu mengoptimalkan embun sebagai sumber irigasi dan mengembangkan pertanian presisi," tegas Koster. Pernyataan ini disampaikan sebagai kritik konstruktif terhadap kinerja Dinas Pertanian setempat yang dinilai belum maksimal dalam menciptakan terobosan.
Faktor Ancaman Ketahanan Pangan
- Alih fungsi lahan: Rata-rata 1.000 hektar sawah hilang tiap tahun akibat ekspansi pariwisata
- Penurunan produksi: Surplus beras Bali menyusut signifikan dalam lima tahun terakhir
- Keterbatasan air: Hanya 30% lahan pertanian Bali yang memiliki akses irigasi memadai
Koster mengingatkan, tanpa intervensi teknologi dan kebijakan protektif terhadap lahan pertanian, Bali berpotensi mengalami defisit pangan pada 2026. "Ini bukan sekadar imbauan, tapi darurat sistemik yang memerlukan aksi nyata," tandasnya.