Universitas Pelita Harapan Luncurkan Fakultas Kecerdasan Artifisial, Dorong Pengembangan AI di Indonesia

Universitas Pelita Harapan Luncurkan Fakultas Kecerdasan Artifisial, Dorong Pengembangan AI di Indonesia

Perkembangan pesat kecerdasan artifisial (AI) menuntut peningkatan jumlah ahli di bidang ini, tak terkecuali di Indonesia. Melihat kebutuhan tersebut, Universitas Pelita Harapan (UPH) secara resmi meluncurkan Faculty of Artificial Intelligence (FAI), sebuah langkah inovatif dalam mencetak generasi pemimpin di era digital. FAI UPH bukan sekadar program studi, melainkan sebuah fakultas penuh yang dirancang untuk memberikan pendidikan komprehensif dan berstandar internasional di bidang AI.

Kehadiran FAI UPH menandai komitmen UPH dalam menjawab tantangan global terkait pengembangan AI. Fakultas ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mengedepankan aspek etika dan tanggung jawab sosial dalam penerapan AI. Hal ini sejalan dengan perkembangan global yang semakin menekankan perlunya pertimbangan etis dalam pengembangan dan penggunaan teknologi AI untuk menghindari potensi bias algoritma dan masalah keamanan data. Kurikulum yang diterapkan menggabungkan teori dan praktik, mencakup topik-topik terkini seperti Machine Learning, Computer Vision, Natural Language Processing, dan Ethical AI. Mahasiswa akan dilatih untuk menjadi problem-solver yang mampu menghadapi tantangan kompleks di dunia nyata.

Dalam upaya memperkaya pengalaman belajar dan penelitian, UPH menjalin kerja sama strategis dengan Zhejiang University, salah satu universitas terkemuka di Tiongkok. Kolaborasi ini memungkinkan mahasiswa UPH untuk terlibat dalam program pertukaran pelajar, mengikuti proyek riset internasional, dan mendapatkan akses ke sumber daya dan teknologi AI terkini dari universitas mitra. Dengan demikian, FAI UPH menjamin para lulusannya memiliki keunggulan kompetitif di pasar kerja global.

Dekan FAI UPH, Rizaldi Sitiabudi, menekankan pentingnya tanggung jawab moral dalam penerapan AI. “Mahasiswa FAI UPH akan diajarkan untuk bertanggung jawab secara moral dalam penerapan AI, termasuk dalam menghadapi isu-isu seperti bias algoritma dan keamanan data,” ujarnya. Pendekatan holistik ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga bijak dan bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada masyarakat.

Selain UPH, beberapa perguruan tinggi di Indonesia juga telah membuka program studi terkait AI di jenjang S1 dan S2. Berikut daftar beberapa universitas yang menawarkan program studi di bidang kecerdasan artifisial:

  • Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya: S1 Rekayasa Kecerdasan Artifisial
  • Universitas Bina Nusantara (Binus): S1 Artificial Intelligence
  • Universitas Airlangga (Unair): S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan
  • Universitas Gadah Mada (UGM): S2 Kecerdasan Artifisial
  • Universitas Syiah Kuala (Unsyiah): S2 Kecerdasan Buatan
  • Universitas Sumatera Utara (USU): S2 Sains Data dan Kecerdasan Buatan

Dengan semakin banyaknya perguruan tinggi yang menawarkan program studi di bidang AI, Indonesia diharapkan dapat mencetak lebih banyak ahli AI yang mampu berkontribusi pada perkembangan teknologi dan menjawab tantangan masa depan. FAI UPH hadir sebagai bukti komitmen Indonesia untuk menjadi pemain utama di bidang kecerdasan artifisial, tidak hanya di tingkat regional, tetapi juga global. Lulusan FAI UPH diharapkan mampu mengisi berbagai posisi strategis di industri, seperti AI Engineer, Machine Learning Engineer, AI Developer, AI Analyst, AI Research Scientist, dan AI Ethics Specialist.

Prospek karier yang menjanjikan ini semakin memperkuat posisi FAI UPH sebagai pilihan studi yang tepat bagi generasi muda yang ingin berkarier di bidang teknologi yang sedang berkembang pesat ini. Hal ini sekaligus menunjukkan kesiapan Indonesia dalam menghadapi era transformasi digital yang didorong oleh perkembangan AI.