Generasi Z Semarang Gandrungi Barang Retro di Pasar Loak Kota Lama

Semarang - Kawasan ikonik Kota Lama Semarang kini tak hanya menjadi destinasi wisata sejarah, melainkan juga surga bagi para kolektor barang retro. Pasar loak yang berlokasi di antara bangunan kolonial itu ramai dikunjungi generasi muda pencinta barang-barang vintage setiap akhir pekan.

Suasana pasar dipenuhi nuansa nostalgia dengan alunan musik lawas dari kaset pita yang diputar pengunjung. Barang-barang seperti mainan era 90-an, kaset musik klasik, kamera analog, hingga pakaian bekas bermerek menjadi buruan utama. Yang mengejutkan, sekitar 70% pengunjung merupakan generasi Z yang justru tidak mengalami era kejayaan barang-barang tersebut.

Berikut fenomena unik yang teramati: - Mainan vintage seperti action figure Toy Story terjual dengan harga Rp5.000-Rp50.000 - Kolektor muda aktif mencari rilisan fisik musik legendaris The Beatles hingga Bon Jovi - Kamera analog menjadi salah satu barang paling dicari untuk kebutuhan konten kreatif - Baju bekas branded dengan harga 90% lebih murah dari harga baru

Ruli (50), salah satu pedagang senior, mengaku telah berjualan sejak 2002. "Tren ini meningkat signifikan sejak pandemi. Anak muda sekarang menghargai nilai sejarah dan keunikan barang fisik," ujarnya sembari menunjukkan koleksi pernak-pernik kuningan langka.

Fitri (26), pengunjung lainnya, berpendapat fenomena ini merefleksikan kejenuhan terhadap dunia digital. "Ada kepuasan tactile yang tidak didapat dari streaming musik atau belanja online," tuturnya sambil memeriksa kondisi sebuah walkman tahun 1980-an.

Pasar ini tidak hanya menjadi tempat transaksi, tetapi juga ruang edukasi informal. Banyak pedagang yang dengan antusias bercerita tentang asal-usul dan latar belakang historis barang yang mereka jual. Harga bervariasi mulai dari Rp5.000 untuk mainan sederhana hingga jutaan rupiah untuk barang koleksi grade museum.