Pertemuan Strategis Indonesia-China Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi dan Pendidikan

Beijing – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), Eddy Soeparno, melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Chinese People's Political Consultative Conference (CPPCC), Wang Huning, di Great Hall of The People, Beijing. Pertemuan ini menandai langkah penting dalam mempererat hubungan strategis antara kedua negara, dengan fokus pada berbagai bidang kerja sama, termasuk infrastruktur, energi terbarukan, dan pertukaran pelajar.

Dalam diskusi yang berlangsung selama satu jam tersebut, kedua pemimpin membahas rencana pengembangan proyek kereta cepat di Indonesia, yang saat ini sedang dipertimbangkan untuk diperluas hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Kami melihat potensi besar dalam kolaborasi ini, terutama dalam hal transfer teknologi dan peningkatan kapasitas infrastruktur," ujar Eddy Soeparno usai pertemuan.

Selain proyek kereta cepat, pertemuan ini juga menyoroti kerja sama di sektor energi terbarukan, khususnya pengembangan baterai untuk kendaraan listrik. China, sebagai salah satu pemain utama dalam industri ini, menawarkan dukungan teknologi kepada Indonesia. "China memiliki pengalaman dan kemajuan signifikan dalam produksi baterai kendaraan listrik, dan kami berharap dapat memanfaatkan keahlian ini," tambah Eddy.

Berikut adalah beberapa poin penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut: - Kerja Sama Infrastruktur: Pengembangan proyek kereta cepat dan perluasannya ke wilayah Jawa. - Energi Terbarukan: Kolaborasi dalam produksi baterai kendaraan listrik dan teknologi energi hijau. - Pertukaran Pelajar: Peningkatan kuota beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di perguruan tinggi ternama China. - Perdagangan Internasional: Upaya untuk memperkuat hubungan perdagangan di tengah gejolak global.

Wang Huning menegaskan komitmen China untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia, terutama dalam bidang pendidikan. "Kami sangat menghargai semangat belajar mahasiswa Indonesia dan berkomitmen untuk melanjutkan program beasiswa ini," katanya. Pertemuan ini juga membahas target pertumbuhan ekonomi kedua negara, dengan Indonesia menargetkan pertumbuhan sebesar 8%, sementara China tetap konsisten pada angka 9-10%.

Eddy Soeparno berharap kerja sama ini dapat membawa manfaat bagi kedua negara, terutama dalam menghadapi tantangan perdagangan global yang semakin kompleks. "Dengan kolaborasi yang kuat, kami yakin Indonesia dan China dapat mencapai kemajuan bersama," pungkasnya.