Revitalisasi Transportasi Kereta Api di Jawa Barat untuk Dongkrak Pariwisata dan Aksesibilitas
Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggalakkan program reaktivasi jalur kereta api yang sebelumnya tidak beroperasi. Langkah ini diambil untuk memperkuat sektor pariwisata sekaligus menyediakan alternatif transportasi yang lebih efisien dan terjangkau bagi masyarakat. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan bahwa revitalisasi infrastruktur perkeretaapian menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah.
Beberapa jalur yang akan dihidupkan kembali meliputi: - Bandung-Pangandaran: Menghubungkan wilayah metropolitan dengan destinasi pantai populer. - Garut-Cikajang: Memperkuat konektivitas antarwilayah di Priangan Timur. - Bogor-Sukabumi-Cianjur: Meningkatkan akses transportasi di kawasan selatan Jawa Barat. - Bandung-Ciwidey: Solusi atas kemacetan rutin di jalur wisata Ciwidey. - Padalarang-Cipatat: Mendukung mobilitas di kawasan industri dan geologi. - Banjar-Cijulang: Menghubungkan wilayah selatan dengan potensi wisata bahari. - Rancaekek-Tanjungsari: Memperluas jaringan transportasi di kawasan timur Bandung.
Dedi Mulyadi menyatakan bahwa reaktivasi jalur Bandung-Pangandaran menjadi fokus pertama karena potensinya dalam mengurangi beban jalan raya sekaligus mendorong kunjungan wisata. "Kereta api adalah solusi transportasi yang hemat biaya dan mampu mengangkut penumpang dalam jumlah besar," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Pakuan, Bandung.
Selain itu, pemerintah provinsi juga berencana mengembangkan Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai bagian dari strategi elektrifikasi transportasi umum. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan, khususnya di wilayah metropolitan Bandung dan sekitarnya. "Dengan elektrifikasi, kami menargetkan penurunan signifikan dalam tingkat kemacetan," tambah Dedi.