Bayu Skak Hadirkan Kisah Humanis dalam Cocote Tonggo: Komedi yang Menyentuh Hati

Film terbaru karya Bayu Skak, Cocote Tonggo, tidak hanya menawarkan tawa segar, tetapi juga menyelami realitas sosial yang kerap diabaikan. Berlatar di Solo, Jawa Tengah, film ini mengisahkan perjuangan pasangan suami-istri, Luki dan Murni, yang menjual jamu kesuburan namun sendiri belum dikaruniai anak. Kisah ini menjadi metafora atas tekanan sosial yang kerap dihadapi banyak pasangan.

Bayu Skak menjelaskan bahwa Cocote Tonggo bukan sekadar hiburan ringan. "Film ini adalah cerminan kehidupan nyata. Kami ingin penonton tertawa, tetapi juga merenung tentang bagaimana masyarakat sering kali tanpa sadar menambah beban psikologis pasangan yang belum memiliki anak," ungkapnya dalam wawancara eksklusif di Jakarta Selatan. Proses kreatif film ini telah dimulai sejak 2020, tetapi baru terealisasi pada 2024 setelah melalui riset mendalam tentang tema sensitif tersebut.

Berikut beberapa aspek unggulan Cocote Tonggo: - Pemeran berbakat: Dennis Adhiswara, Ayushita, dan Asri Welas menghidupkan karakter dengan nuansa lokal yang kental. - Musik tradisional: Sentuhan musik lokal memperkaya pengalaman menonton. - Komedi cerdas: Humor yang disajikan tidak hanya lucu, tetapi juga sarat makna sosial.

Film produksi SKAK Studios dan Tobali Film ini dijadwalkan tayang serentak pada 15 Mei 2025. Bayu berharap Cocote Tonggo bisa menjadi medium refleksi sekaligus hiburan yang berkualitas bagi masyarakat.