Nazriel Alfaro, bintang muda Persib Bandung U18, semakin menunjukkan taringnya sebagai pilar penting Timnas U17 Indonesia. Pemain berposisi gelandang ini telah tampil konsisten dalam empat pertandingan Piala Asia U17 2025, membuktikan diri sebagai pilihan utama pelatih Nova Arianto. Kemampuannya tidak hanya terbatas pada penguasaan lini tengah, tetapi juga efektif dalam memutus serangan lawan sejak dini.

Potensi Alfaro sebagai penerus legenda Persib, Dedi Kusnandar, semakin terlihat nyata. Meski demikian, pelatih Persib, Bojan Hodak, menegaskan bahwa promosi ke tim senior bukanlah proses instan. "Perbedaan kualitas antara tim U17, U21, dan tim utama sangat signifikan," ujar Hodak. Ia menambahkan bahwa performa gemilang di level usia muda tidak serta-merta menjadi jaminan kesuksesan di level senior.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan Alfaro untuk bisa bersaing di tim senior Persib: - Adaptasi terhadap intensitas pertandingan yang lebih tinggi - Peningkatan fisik dan mental - Akumulasi pengalaman bertanding

Hodak juga menyoroti tantangan yang dihadapi pemain muda untuk menembus skuad utama. "Bahkan pemain terbaik dari akademi sekalipun membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan menit bermain," jelasnya. Saat ini, beberapa produk akademi Persib seperti Adzikry Fadlillah dan Zulkifli Lukmansyah masih berjuang untuk mendapatkan tempat di tim utama, meski rutin mengikuti sesi latihan.

Persib terus memantau perkembangan pemain muda mereka, termasuk Alfaro. Proses pendewasaan dan pematangan skill menjadi kunci utama sebelum pemain berbakat ini benar-benar siap untuk bersaing di level profesional. Dengan kerja keras dan kesabaran, bukan tidak mungkin Alfaro akan menjadi bintang masa depan Persib dan Timnas Indonesia.