Indonesia dan Yordania Perkuat Kolaborasi Pendidikan dan Pengelolaan Wakaf

Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) resmi memperluas kerja sama bilateral dengan Kerajaan Yordania dalam sektor pendidikan tinggi serta pengelolaan wakaf dan urusan keagamaan. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan dua nota kesepahaman (MoU) yang mencakup berbagai aspek strategis.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Yordania akan fokus pada pengembangan program akademik, termasuk pertukaran pelajar, dosen, dan tenaga kependidikan. "Kami berkomitmen untuk memperkuat kerja sama dalam program double degree, short course, serta pelatihan bahasa Arab dan studi Islam bagi tenaga pendidik," ungkap Nasaruddin dalam pernyataan resmi.

Selain itu, kedua negara juga sepakat membentuk komite bersama untuk memantau implementasi kerja sama secara berkala. Beberapa inisiatif utama meliputi: - Pertukaran beasiswa di semua jenjang pendidikan. - Sinergi dalam pengembangan kurikulum dan penelitian bersama. - Pelatihan intensif bagi santri dan mahasiswa.

Di bidang keagamaan, Kemenag bekerja sama dengan Kementerian Urusan Agama, Wakaf, dan Tempat Suci Yordania untuk meningkatkan moderasi beragama dan pencegahan ekstremisme. Beberapa poin kesepakatan mencakup: 1. Pertukaran praktik terbaik dalam pengelolaan masjid dan pemberdayaan masyarakat. 2. Kolaborasi dalam pelestarian manuskrip dan warisan budaya keagamaan. 3. Dialog lintas agama dan budaya untuk memperkuat toleransi. 4. Program beasiswa bagi ulama dan pendakwah.

Penandatanganan MoU dilakukan di hadapan Presiden Indonesia Prabowo Subiyanto dan Raja Abdullah II dari Yordania, menandai komitmen kedua negara dalam memperdalam hubungan bilateral.